Kendalikan Inflasi, Pemda Harus Pelototi Rantai Pasok

Pengendali Inflasi, salah satunya dilakukan lewat Gerakan Pangan Murah oleh Pemda bersama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).-Radar Utara/Benny Siswanto-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Cermati sektor rantai pasok kebutuhan pokok, mesti terus dilakukan serius oleh daerah, untuk mengendalikan inflasi. 

Meski, pengakuan pusat atas pengendalian inflasi di daerah yang mengantarkan Pemda Bengkulu Utara (BU), tahun lalu diapresiasi pusat hingga mendapatkan tambahan dana insentif daerah miliaran, turut berimplikasi trust dari daerah lain. 

Kabupaten yang memiliki 220 desa dan kelurahan yang menyebar pada 19 kecamatan ini, sudah beberapa kali menjadi jujugan studi tiru khususnya dalam upaya pengendalian inflasi. 

Pjs Bupati Bengkulu Utara, Andi Muhammad Yusuf, tak menyangkal adanya kegiatan study tiru dari kabupaten lain ke daerah, belum lama ini. Mantan Pjs Bupati Buton Tengah ini mengatakan, studi komparatif sebagai upaya untuk memaksimalkan performa pemerintahan, memang satu hal yang sangat penting. 

BACA JUGA:Tindaklanjut Kerjasama Atasi Inflasi, TPID Solok Kunjungi Mukomuko

BACA JUGA:GPM Bapanas di Bengkulu Utara : Jaga Daya Beli Masyarakat, Kendalikan Inflasi

"Tentunya, sebagaimana yang telah kita ketahui, trik dan tips yang dilakukan kita harapkan menjadi stimulan positif di daerah lain," ujar Andi, dibincangi beberapa waktu lalu, usai menerima kunjungan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dari Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Namun begitu, birokrat yang mengawali karier jabatan eselon kewilayahan sebagai Lurah hingga 2 kali mendapatkan penugasan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menjadi Pjs Bupati di Buton Tengah dan kini di Kabupaten Bengkulu Utara mengharapkan, segenap elemen khususnya TPID di kabupaten ini terus meng-upgrade kemampuan, pengetahuan hingga terobosan-terobosan yang linier dengan proyeksi pusat. 

Apalagi, lanjut Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan, Keuangan Daerah, dan Desa di Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini, inflasi merupakan satu persoalan dalam dinamika ekonomi yang memiliki peranan strategis, namun harus dalam rentang angka-angka yang terkendali. 

BACA JUGA:Antisipasi Kenaikan Inflasi Jelang Akhir Tahun

BACA JUGA:Apakah Turunnya Harga BBM Non-Subsidi Memberikan Efek Terhadap Inflasi dan Daya Beli Masyarakat?

"Dan apa yang mempengaruhi inflasi ini, dinamis. Maka perlu, kecermatan, sinergis dalam langkah improvisasi yang dilakukan," wejangnya. 

Terlebih lagi, terus dia, manakala dengan torehan yang sudah didapatkan lantas menyebabkan elemen di lingkup pemerintahan daerah lantas jumawa, bahkan tidak meningkatkan kapasitas, situasi semacam ini menurut Andi adalah sebuah kemunduran. 

"Menata pemerintahan bukanlah satu pencapaian yang zakelij atau kaku. Banyak sekali hal-hal yang memberikan pengaruh pada sektor-sektor prinsip, seperti ekonomi, yang memerlukan kemampuan mitigasi yang senantiasa terus diasah," terangnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan