Agar Tetap Bertumbuh di Tengah Tantangan dan Inovasi
Industri kemasan, sejauh ini memiliki kaitan erat dengan berbagai sektor manufaktur, terutama makanan dan minuman. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, nilai produksi industri kemasan mencapai Rp87,6 triliun, terus berkembang dan meningkat -ANTARA FOTO-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di tengah hiruk pikuk kemeriahan pameran industri di Jakarta, deretan mesin pengemasan modern berdiri gagah.
Selain wujudnya yang tampak menarik, hasil produk kemasan tersebut terlihat inovatif dengan desain estetis dan bahan ramah lingkungan. Perhatian pengunjung pun mengarah ke sana.
Kilauan teknologi kemasan tersebut, seolah menjadi tanda bahwa industri kemasan Indonesia tengah menapaki peluang pertumbuhan yang besar.
Hal itu terjadi seiring dengan perubahan tren konsumen yang semakin membutuhkan produk berkualitas tinggi, aman, dan mudah diakses.
BACA JUGA:Industri Kreatif Indonesia Berhasil Menembus Pasar Internasional
BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil
Produk kemasan berasal dari berbagai macam bahan, seperti kertas, karton, papan, rigid plastics, flexible plastics, gelas, dan logam.
Saat ini, jenis kemasan yang paling mendominasi industri kemasan secara global adalah kemasan flexible plastics sebesar 44 persen, kemudian paperboard (28%), dan kemasan rigid plastic (14%).
Mengikuti Tren
Industri kemasan, sejauh ini memiliki kaitan erat dengan berbagai sektor manufaktur, terutama makanan dan minuman.
BACA JUGA:Prospek Obat Bahan Alam, Momentum Emas Industri Hijau Indonesia
BACA JUGA:Potensi Besar Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, nilai produksi industri kemasan mencapai Rp87,6 triliun, terus berkembang dan meningkat menjadi Rp93,2 triliun di 2023.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan bahwa angka ini akan terus bertumbuh hingga mencapai Rp100 triliun pada akhir 2024.