Menembus Lorong Waktu Desa Adat Bena Flores
Kampung Bena dikenal sebagai kawasan yang masih menyisakan budaya zaman purba dan Ketika mengunjunginya kita bagaikan sedang menembus lorong waktu. -ANTARANEWS-
BACA JUGA:Rumah Pengasingan Soekarno dan Penciptaan Pancasila
Bukan Sekadar Rumah
Rumah bagi orang Bena bukan sekadar tempat tinggal dan berdiam karena juga menjadi tempat berkumpul untuk menikmati hidup dan menyelesaikan persoalan bersama-sama.
Banyak petuah dipesankan oleh tetua adat dari dalam rumah kepada anak-cucu ketika diadakan kegiatan berkumpul sekaligus mengenang jasa leluhur dan nenek moyang Bena.
Kampung Bena dapat dicapai menggunakan kendaraan sewa dari Bajawa dengan jarak tempuh sekitar 22 kilometer ke arah selatan Bajawa.
Rute ini menyajikan jalanan menurun dan tanjakan serta penuh kelokan tajam. Jika dari Labuan Bajo, Bajawa dapat ditempuh sekitar 7--8 jam melalui perjalanan darat. Kampung Bena merupakan salah satu destinasi utama di Kabupaten Ngada dan acap dikunjungi wisatawan mancanegara terutama dari Eropa seperti Jerman dan Italia.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh Dunia Aksara Kuno
BACA JUGA:Warisan Kemegahan Kesultanan di Kalimantan Timur
Kampung ini akan membuka diri untuk dikunjungi sejak pukul 8.00 Wita hingga 17.00 Wita. Pengunjung lokal akan dikenai karcis masuk senilai Rp20.000 per orang.
Sedangkan wisatawan asing dikenai tarif Rp25.000 per orang. Ketentuan itu sudah diberlakukan sejak 2013. Tokoh adat akan menyambut setiap wisatawan yang berkunjung dengan mengalungkan selendang.
Dana yang diterima pihak kampung dari karcis akan digunakan tetua adat untuk merawat dan mengelola kampung lorong waktu tersebut.
Sumber : Indonesia.go.id