Kemenag Mukomuko Minta Pesantren Komitmen Lawan Kekerasan Terhadap Santri

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, H Widodo, SH.I meminta terhadap seluruh pondok pesantren hari berkomitmen lawan kekerasan terhadap santri.

Baik itu kekerasan seksual, bullying, dan bentuk kekerasan yang lainnya.

Widodo menjelaskan, selama ini Kemenag Mukomuko telah mencurahkan perhatiannya secara maksimal dalam upaya pencegahan sekaligus penindakan kasus kekerasan baik di pesantren, maupun lembaga pendidikan lain dalam naungannya.

BACA JUGA:Peringati Hari Santri Nasional Ke-10, Kemenag Mukomuko Gelar Upacara dan Lomba Antar Santri

BACA JUGA:Kemenag Mukomuko Larang Tempat Ibadah Untuk Kampanye Pilkada

Tindakan yang dilakukan oleh Kemenag Mukomuko sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 73 Tahun 2022 tentang Penanganan dan Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan pada Kementerian Agama dan Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang Panduan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan pada Kementerian Agama.

"Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas perlindungan anak dan perlindungan perempuan Kabupaten Mukomuko agar bisa bersama-sama mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak khususnya para santri yang ada di daerah ini," tegasnya.

Widodo juga memberikan apresiasi terhadap belasan pesantren yang ada di Kabupaten Mukomuko yang selalu berkomitmen untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan terhadap santri.

BACA JUGA:IKJH 2024 Naik Signifikan, Kepala Kemenag Mukomuko: Kementerian Agama Patut Diberi Apresiasi

BACA JUGA:Kemenag Mukomuko Pastikan Stok Buku Nikah Aman

Karena anak-anak yang di titipkan di pondok pesantren itu buka  untuk dijadikan lampisan kemarahan atau kekesalan akibat sebuah kesalahan yang dilakukan oleh anak.

Melainkan anak-anak yang dititipkan di pesantren, agar mereka menjadi anak-anak yang berakhlak, berilmu, dan beradap.

Kalau dulu mungkin, kalau ada anak yang salah itu dipukul agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Tapi kalau sekarang tidak jamannya lagi. Maka dari itu, mari kita perangi kekerasan di pesantren. Baik yang dilakukan oleh gurunya maupun sesama santri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan