Mendongkrak Daya Saing lewat Integrasi Jaringan Gas Jawa
Kehadiran proyek pipa Cisem tahap II akan berkontribusi penting bagi industri petrokimia, yang diharapkan menjadi salah satu sektor yang paling diuntungkan.-ESDM-
Dengan tersedianya pasokan gas bumi yang stabil dan terjangkau, industri dapat lebih efisien dalam operasionalnya.
Selain itu, proyek ini akan memberikan dampak pada pengurangan biaya energi, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan daya saing industri nasional.
BACA JUGA:Wajib Tau, Begini Cara Mengatasinya Tabung Gas Bocor Yang Efektif
BACA JUGA:Biodiesel hingga Hydro: Komitmen Indonesia Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Sebagaimana dijelaskan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, momentum penandatanganan kontrak proyek ini bukanlah akhir dari pekerjaan, melainkan awal dari sebuah komitmen besar untuk menyelesaikannya tepat waktu.
Terkait pemanfaatan langsung bagi masyarakat, melalui pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga (jargas), berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, proyek itu memiliki potensi untuk mengalirkan gas bumi hingga 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Hal itu setara dengan pasokan gas untuk sekitar 300.000 sambungan rumah tangga.
Jika terealisasi, manfaat yang akan diperoleh bukan hanya dalam bentuk penyediaan energi yang lebih murah dan ramah lingkungan, melainkan juga pengurangan ketergantungan terhadap Liquefied Petroleum Gas (LPG) impor.
Diperkirakan, dengan beroperasinya Pipa Cisem secara penuh, pemerintah dapat menghemat subsidi LPG hingga Rp0,21 triliun per tahun dan devisa negara sebesarRp 0,33 triliun per tahun dari penurunan impor LPG.
BACA JUGA:Revisi UU Migas Dukung Investasi Migas dalam Era Transisi Energi
BACA JUGA:Pertamina Eksplorasi Peluang Kerja Sama Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia
Selain itu, pendapatan hulu migas juga diprediksi akan bertambah sebesar Rp0,44 triliun per tahun, ditambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari iuran BPH Migas yang mencapai Rp0,006 triliun per tahun.
Bukan hanya itu, keberadaan proyek pipa Cisem tahap I dan II ini juga memiliki kaitan erat dengan pengembangan potensi gas bumi yang lebih besar di wilayah Indonesia.
Salah satu contohnya adalah pasokan gas yang berasal dari lapangan gas Andaman di lepas pantai Aceh, yang nantinya akan dialirkan melalui pipa gas ini setelah selesai dibangun. Menurut Agus Cahyono, kehadiran pipa ini akan mengkompensasi penurunan produksi gas di beberapa lapangan tua.
"Beberapa lapangan yang produksinya sudah menurun dapat terkompensasi oleh produksi gas dari Andaman," jelasnya.
BACA JUGA:Makin Mudah, Tagihan Gas Bumi Jargas Kini Bisa Dibayar Lewat Aplikasi MyPertamina