Mendongkrak Daya Saing lewat Integrasi Jaringan Gas Jawa
Kehadiran proyek pipa Cisem tahap II akan berkontribusi penting bagi industri petrokimia, yang diharapkan menjadi salah satu sektor yang paling diuntungkan.-ESDM-
BACA JUGA:Menteri ESDM: Optimasliasi Blok Migas Sanggup Kerek Produktivitas
Selain itu, pemerintah juga memiliki rencana untuk melanjutkan pembangunan proyek serupa di Sumatra, yaitu proyek Pipa Transmisi Gas Dumai-Sei Mangkei. Tujuannya, memperluas jaringan gas bumi di seluruh Indonesia, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.
Meski begitu, untuk membangun jaringan transmisi gas serupa itu tidaklah mudah. Tantangan utamanya adalah memastikan proyek ini dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Hal tersebut penting, mengingat keterlambatan sedikit saja dapat berakibat pada peningkatan biaya serta penundaan manfaat yang diharapkan oleh masyarakat dan industri. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan pihak swasta, harapan untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu tetap tinggi.
Itulah sebabnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang meresmikan awal konstruksi proyek pipa Cisem tahap II pada September 2024, menekankan ihwal pentingnya komitmen semua pihak untuk memastikan proyek ini berjalan lancar.
BACA JUGA:Wajib Tau, Begini Cara Mengatasinya Tabung Gas Bocor Yang Efektif
BACA JUGA:Biodiesel hingga Hydro: Komitmen Indonesia Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
"Kita harus fokus dan komitmen. Kalau kita bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu, manfaatnya akan sangat besar bagi ekonomi nasional," ujar Bahlil.
Selain itu, kehadiran pipa ini juga diharapkan mampu mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan harga gas untuk industri dan rumah tangga.
Dengan biaya angkut gas atau toll fee yang lebih terjangkau, diharapkan industri dalam negeri dapat menikmati harga gas yang lebih kompetitif, sehingga daya saing produk Indonesia di pasar global pun meningkat. Ujungnya, pertumbuhan ekonomi nasional terdongkrak.
Sumber : Indonesia.go.id