Adapun gangguan kecemasan atau anxiety disorder juga merupakan salah satu penyebab utama seseorang menjadi kagetan.
BACA JUGA: Ternyata...Ini 5 Manfaat Tidur Siang Selama 1 Jam Untuk Kesehatan, Diantaranya Mengatasi Stres
BACA JUGA:Uji Coba Seminggu 4 Hari Kerja, Didasari Tingkat Stres Kalangan Pekerja
Apalagi bagi seseorang yang mengalami kecemasan kronis biasanya memiliki tingkat waspada yang tinggi terhadap ancaman potensial.
Selain itu, pikiran mereka selalu berada dalam kondisi cemas, sehingga tubuh mereka juga siap untuk bereaksi terhadap hal-hal yang mereka anggap sebagai ancaman.
Yang mana ini menyebabkan respons kaget yang berlebihan, bahkan terhadap situasi atau stimulus yang sebenarnya tidak berbahaya.
Di samping kecemasan yang berkepanjangan juga bisa memengaruhi keseimbangan kimiawi otak, sehingga memperkuat reaksi kaget.
BACA JUGA:Uji Coba Seminggu 4 Hari Kerja, Didasari Tingkat Stres Kalangan Pekerja
BACA JUGA: Empat Langkah Tangkal Stres
5. Mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)
Apalagi bagi orang yang mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) juga cenderung lebih mudah kaget.
Biasanya PTSD terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, kekerasan, atau bencana alam.
Namun apabila setelah mengalami trauma, sistem saraf menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan yang terkait dengan trauma tersebut.
Bagi orang dengan PTSD sering kali mengalami flashback atau ingatan mendadak terhadap peristiwa traumatis, yang dapat dipicu oleh suara, pemandangan, atau situasi tertentu.
BACA JUGA: Jangan Panik! Dampingi Caleg Stres, Begini Instruksi Kemenag Mukomuko
BACA JUGA:Istri Jangan Melarang! Mancing Bisa Hilangkan Stres Suami