BENGKULU RU - Angka inflasi di Provinsi Bengkulu kembali ke posisi ideal, setelah sebelumnya sempat masuk dalam 10 besar inflasi tertinggi secara nasional.
Demikian disampaikan Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu, Raden Ahmad (RA) Denni, SH, MM, Rabu 11 September 2024.
Menurut Denni, inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi penting, terutama dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional dan daerah.
"Selain itu inflasi juga memengaruhi rencana kerja pemerintah, terkait capaian pembangunan serta kebijakan pengendalian inflasi di tingkat nasional dan daerah," ungkap Denni.
BACA JUGA:Bulan Agustus, Angka Inflasi di Mukomuko Naik Menjadi 2,44 Persen
BACA JUGA:Angka Inflasi di Mukomuko 2,39 Persen, Dibawah Angka Inflasi Nasional
Sebelumnya, lanjut Denni, terkait inflasi ini, pihaknya telah menggelar Forum Group Discussion (FGD), yang bertujuan untuk menyelaraskan perencanaan kebijakan pengendalian inflasi pusat dan daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2024.
"Alhamdulillah, angka inflasi daerah kita, sekarang tidak lagi berada di posisi sepuluh besar inflasi tertinggi secara nasional," kata Denni.
Tetapi, sambung Denni, sudah berada di posisi menengah dalam pengendalian inflasi. Ini menandakan Provinsi Bengkulu sudah masuk dalam kategori ideal untuk angka inflasinya.
"Dalam FGD pun kita berkomitmen untuk terus berupaya menekan angka inflasi daerah. Tentu diharapkan peran dari berbagai pihak, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)," harap Denni.
BACA JUGA:Inflasi Year on Year Bulan Juni di Mukomuko Sebesar 4,79 Persen
BACA JUGA:Atasi Inflasi di Mukomuko Perlu Komitmen Bersama
Denni menambahkan, karakteristik inflasi dipengaruhi beberapa faktor. Seperti permintaan, penawaran dan kebijakan harga yang diatur pemerintah. Maka menjadi penting koordinasi lintas sektor sejak tahap perencanaan kebijakan.
"Sementara untuk upaya optimalisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan serta pengawasan implementasi program terkait pengendalian inflasi, perlu dilakukan sinkronisasi dan penyelarasan proses perencanaan," tambah Denni.
Sementara itu, Direktur Keuangan Negara dan Analisis Moneter Kementerian Bappenas RI, Tari Lestari menerangkan, pihaknya memiliki tugas dalam penyusunan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan nasional dan daerah, pengendalian, serta monitoring dan evaluasi.