Benteng Terluas Sejagat Ada di Buton

Sabtu 07 Sep 2024 - 19:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

Pada bagian-bagian bukit yang terjal tinggi tembok mencapai delapan meter dengan ketebalan sampai dua meter.

Pada bagian dalam sisi timur dan selatan terdapat turap-turap sebagai penahan atau penguat. 

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Benteng Vredeburg Yogyakarta

BACA JUGA: Sejarah Pulau Onrust, dari Benteng hingga Tempat Karantina Wabah

 Benteng Unik

Benteng Keraton Buton memiliki empat buah boka-boka atau pos pengintai (bastion) di empat penjuru, 12 buah lawa atau pintu gerbang, 16 benteng kecil (baluara), parit dan sistem persenjataan berupa badili atau meriam sepanjang buatan Portugis dan Belanda.

Di dalam Benteng Keraton Buton terdapat Masigi Ogena atau Masjid Agung, istana sultan (kamali), makam-makam sultan, dan pejabat tinggi serta rumah adat malige.

Ada pula perkampungan penduduk dengan rumah-rumah tradisional yang masih ditempati hingga saat ini oleh sekitar 700 kepala keluarga (KK). Rumah-rumah penduduk ini terhubung langsung dengan lingkungan istana melalui lawa.

Terdapat pula Sulana Tombi, yaitu tiang bendera setinggi 21 meter yang dibangun pada tahun 1712 di masa Sultan Buton Sakiuddin Darul Alam. Tiang bendera terbuat dari kayu jati ini berada di halaman Masjid Agung dan digunakan untuk mengibarkan longa-longa, bendera milik kesultanan berbentuk segitiga.

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Benteng Vredeburg Yogyakarta

BACA JUGA: Sejarah Pulau Onrust, dari Benteng hingga Tempat Karantina Wabah

Di halaman masjid juga terdapat jangkar raksasa yang diambil dari kapal dagang VOC yang karam di perairan Buton pada 1592.

Menurut Anggota Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) Susanto Zuhdi, Benteng Keraton Buton adalah cagar budaya yang sangat langka jika dilihat dari jenis dan keunikan rancangannya karena jumlahnya sangat sedikit di seluruh Indonesia. Kesultanan Buton adalah pemilik dari benteng ini.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2010 tentang Penetapan Hari Jadi Kota Baubau dan Perubahan Penulisan Baubau disebutkan bahwa Kerajaan Buton bertransformasi menjadi Kesultanan Buton pada 17 Oktober 1541.

Hal ini ditandai dengan dilantiknya Lakilaponto sebagai Sultan Buton I dengan Gelar Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis.

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Benteng Vredeburg Yogyakarta

Kategori :