RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Selain tetap mengalokasikan anggaran untuk makan siang gratis bagi pelajar yang menjadi triliunan rupiah.
Presiden terpilih hasil Pemilu 2024, Prabowo Subianto, terus mengungkapkan rencana dan terobosan-terobosannya begitu memegang tampuk kekuasaan, usai lengsernya Jokowi yang tinggal menghitung hari itu.
Ketua Umum Gerindra itu, dalam bincang dengan awak media mengaku bakal mengintip-ngintip anggaran menuju awal pemerintahannya bersama dengan Gibran, untuk memberangus dan memburu koruptor.
Prabowo sadar betul, kalau korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit kronis dalam tatanan penyelenggaraan pemerintahan.
BACA JUGA:Gerindra Naikkan 3 Nama Calon Waka 2 DPRD Bengkulu Utara ke Prabowo
BACA JUGA:Presiden Hasil Pemilu, Prabowo Operasi Pascakecelakaan Terjun Payung
Maka dia mengucapkan komitmennya dalam persoalan koruptor ini. Politisi yang kini menjabat Menteri Pertahanan atau Menhan itu menegaskan pemberantasan korupsi akan menjadi komitmen.
Dia menegas, bakal mengalokasikan anggaran khusus untuk pengejaran koruptor. Tapi dia tidak menyebut eksplisit, bakal ditaruh dimana anggaran itu.
Apakah akan ditempatkan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan atau Kepolisian. Maklum, tiga lembaga yang masuk dalam rumpun eksekutif itu, semuanya dapat menangani kasus-kasus rasuah yang terus menjarah negeri itu.
Seperti dilansir dari Liputan6, Prabowo mengaku bakal mengecek kembali anggaran, alih-alih untuk menyisihkan alokasi khusus untuk memburu maling-maling di birokrasi dan atau sinergi bersama dengan pihak ketiga tersebut.
BACA JUGA:Usulkan 14 Nama, Bang Ken: Kita Minta Mereka Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Prabowo Kuasai Suara Bengkulu Utara
"Kalau pun koruptor lari ke antartika, aku kirim pasukan khusus untuk nyari mereka di sana," tegasnya.
Sejauh ini sebagai anak buah Jokowi di kabinet, Prabowo mendiagnosa nyaris semua indikator Indonesia menunjukkan gelagat kebangkitan yang luar biasa.
Tapi kondisi itu, masih harus didukung secara maksimal dan bersama serta serius. Salah satunya, dengan melakukan penetrasi terhadap praktik-praktik korupsi yang kian merajalela.