RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus dalam kunjungan keagamaan sekaligus kenegaraan atau apostolik ke Indonesia pada 3--6 September 2024 akan menjajal sejumlah karya terbaik putra-putri bangsa.
Setidaknya ada dua jenis karya yang bakal digunakan pemimpin Gereja-Gereja Katolik ke-266 tersebut.
Pertama, bangku kayu yang menjadi singgasana pada misa akbar. Dan kedua, kendaraan khusus yang akan dipakai berkeliling stadion untuk menyapa umatnya.
Bangku kayu bagi Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu digunakan saat memimpin doa bersama dalam misa akbar yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Madya.
BACA JUGA:Smelter Baru Freeport Indonesia di Gresik, Babak Baru Industri Pertambangan
BACA JUGA:Industri Nonmigas di Luar Jawa, Tren Positif Menuju Pemerataan
Kegiatan itu dilakukan di lingkungan Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 September 2024.
Ada dua bangku kayu disiapkan, masing-masing berbahan anyaman rotan dan kayu jati dengan bantalan warna putih yang di bagian sandaran punggung tercantum lambang kebesaran Paus Fransiskus.
Itu dilengkapi dengan tulisan miserando atque eligendo yang merupakan moto Bapa Suci kelahiran Argentina tersebut.
Kedua bangku itu dibuat oleh tangan-tangan terampil dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pendidikan Industri Kayu Atas (PIKA) Kota Semarang, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Kawasan Industri Terpadu Batang Semakin Menggeliat
BACA JUGA:Industri Kelapa Indonesia, dari Kebun Rakyat hingga Pasar Dunia
Mereka terdiri dari delapan siswa dibantu guru dan karyawan dari sekolah yang beralamat di Jalan Imam Bonjol nomor 96, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara.
Mereka berlatar keyakinan yang berbeda-beda karena ada yang pemeluk Katolik, Protestan, dan Islam. Menurut Kepala SMK PIKA FX Marsono, seperti dikutip dari Kompas, pada Februari 2024 dirinya mendapat informasi dari Pastor Gereja Katedral Jakarta Albertus Hani Rudi Hartoko bahwa Paus Fransiskus akan datang ke Indonesia. Masa produksi menghabiskan waktu sekitar 3,5 bulan dengan bentuk akhir dua kursi berdesain megah.
Namun, pihak Vatikan meminta agar dibuatkan yang lebih sederhana sesuai keinginan Paus berusia 87 tahun itu.