"Produk ini semakin diminati di pasaran, karena kesadaran konsumen terhadap pentingnya penggunaan produk ramah lingkungan dan bebas dari bahan kimia berbahaya," tambah Hefri.
BACA JUGA:Densus 88 AT. POLRI dan Mahasiswa KKN UINFAS Sosialisasikan Wawasan Kebangsaan di Kampung BU
Sehingga, sambung Hefri, ke depannya warga Desa Tebat Pulau dapat menghasilkan produk yang memiliki daya saing tinggi di pasar, baik di tingkat lokal maupun nasional.
"Produk-produk unggulan dari Desa Tebat Pulau ini kita targetkan, dapat dikenal lebih luas dan memiliki peluang untuk dipasarkan di tingkat yang lebih tinggi," ujar Hefri.
Sementara itu, perwakilan warga setempat, Nuraini menyampaikan, pelatihan ini memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan baru yang sangat bermanfaat.
"Kita sangat bersyukur bisa ikut pelatihan ini. Sekarang saya tahu cara mengolah limbah kopi yang biasanya hanya menjadi sampah menjadi produk yang bernilai jual tinggi," sampai Nuraini.
BACA JUGA:Kerja Nyata, Mahasiswa KKN UINFAS Ikuti Budidaya Magot dan Kunjungi Vihara di Desa Rama Agung
Lebih lanjut Nuraini mengatakan, apalagi dalam praktiknya, pemanfaatan limbah kulit kopi juga memiliki nilai ekonomi, yang juga berdampak positif terhadap lingkungan.
"Selama ini limbah kulit kopi menjadi salah satu masalah yang kami hadapi. Tapi dengan pelatihan ini, kami menjadi tahu jika limbah kulit kopi bisa dimanfaatkan," demikian Nuraini. (tux)