Untuk mengatasi teror Harimau tersebut.
BACA JUGA:150 Ekor Harimau Terdata di TNKS, Perburuan Liar dan Perambahan Hutan Jadi Ancaman
BACA JUGA:Eks Pemburu Harimau Bisa Jadi Ikon Penyelamatan Satwa Dilindungi
Karena sejak peristiwa kemunculan Harimau ini dilaporkan, sampai saat ini, kata Kades, belum ada langkah konkret yang dilakukan pihak BKSDA Bengkulu.
"Kalau sekedar turun dan mengecek titik koordinat, sudah beberapa kali tim dari BKSDA.
Tapi sampai sekarang, belum ada tindakan konkret yang dilakukan, sebatas mengecek titik koordinat itulah.
Sementara, kami butuh tindakan konkret, seperti pemasangan perangkap atau upaya lain yang bisa menjauhkan Harimau tersebut dari pemukiman masyarakat," desak Kades.
BACA JUGA:Harimau Sumatera di Air Sebayur Masih Menebar Teror
BACA JUGA:Satroni Perkebunan dan Rumah, Harimau Terkam Ternak Warga. Begini Langkah Polisi...
Terpisah, Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib, M.Pd, juga mendesak BKSDA Bengkulu.
Agar segera bersikap dalam mengatasi teror Harimau di pemukiman Desa Gembung Raya itu.
"Kami berharap jangan sampai menunggu adanya korban baru nanti sibuk bertindak.
Hari ini, kita berharap kalau bisa jangan ada konflik antara satwa dengan warga di sana.
BACA JUGA:Harimau Sumatera, Kucing Besar yang Terancam Punah
BACA JUGA:Proyek Patung Pejuang dan Harimau di Bundaran Kota Disiapkan Rp900 Juta
Di satu sisi, Harimau salah satu hewan yang dilindungi, di sisi lain keselamatan masyarakat juga jadi hal yang utama," demikian Camat. (*)