Bendungan Sepaku Semoi, Jadi Sumber Air Utama IKN

Jumat 09 Aug 2024 - 20:57 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

BACA JUGA:IKN Siap Sambut 17 Agustus 2024, Infrastruktur Hampir Rampung

Berikut sejumlah data terkait Bendungan Sepaku Semoi;

- Luas bendungan: Bendungan Sepaku Semoi mencakup area seluas 2.000 hektare.

- Biaya pembangunan: Total biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp1,7 triliun.

- Teknologi pengolahan air: Air baku dari bendungan ini akan diproses menggunakan sistem portable water yang memungkinkan pemurnian air hingga bisa diminum langsung dari keran.

BACA JUGA: Hannover Messe 2024, Otorita IKN Bakal Optimalkan Potensi Investasi

BACA JUGA:Layanan Publik di IKN Dikendalikan dari Pusat Komando

Menurut perhitungan Danis H Sumadilaga, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang dilansir Antara,  air baku intake Sepaku yang kini ditampung di fasilitas reservoir IKN berkapasitas 2×6.000 meter kubik sanggup menyuplai kebutuhan air hingga enam juta liter. “Kalau kebutuhannya untuk 100 ribu sampai 150 ribu orang itu sudah cukup,” ujarnya.

Selain sebagai sumber utama air baku untuk IKN, Bendungan Sepaku Semoi memiliki beberapa fungsi penting lainnya: irigasi pendukung pertanian, pengendalian banjir, konservasi air dan pembangkit listrik.

Dalam hal konservasi, bendungan Sepaku dimanfaatkan untuk menyimpan air selama musim hujan untuk digunakan selama musim kemarau, memastikan pasokan air yang stabil sepanjang tahun.

Sehingga, bisa memasok kebutuhan air baku IKN yang diprediksi akan terus meningkat

BACA JUGA:Pembangunan Istana dan Hotel Nusantara di IKN sesuai Target

BACA JUGA:Pembangunan Memorial Park di IKN untuk Hormati Pahlawan dan Pendiri Bangsa

Menurut Danis, pertumbuhan populasi di kawasan IKN akan meningkat dalam 10 tahun ke depan. "Kebutuhan air baku dari intake Sepaku dan Bendungan Sepaku Semoi akan terus dikembangkan secara bertahap. Nanti kita tambah lagi fasilitas pengolahan dari Bendungan Sepaku Semoi 350 liter per detik, sehingga nanti ini akan cukup sampai 10 tahun seiring tumbuhnya penghuni IKN," ujarnya. (**)

 

Sumber Indonesia.go.id 

Kategori :