Karena anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah tahun ini cuma mampu menjangkau 700 meter saja," pungkasnya.
BACA JUGA:Dana CSR Disetor ke Pemda, Manfaatnya Tak Dirasakan Desa Penyangga. Bubarkan Saja TJSLP!
BACA JUGA:Listrik PLTD Kota Bani Masih Bedisko
Ditegaskan Situmorang, padahal sebelumnya pimpinan di lembaga DPRD Bengkulu Utara bahkan Bupati Bengkulu Utara pernah memastikan dan berjanji.
Akan mengatasi pembangunan jalan dari Desa Sumber Mulya ke Desa Gunung Payung itu hingga tuntas.
Tapi faktanya, anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah tahun ini, tidak sampai ke titik kerusakan terparah khususnya tanjakan maut di pintu masuk Desa Gunung Payung.
"Otomatis gagal lah. Karena anggaran yang digunakan oleh pemerintah untuk membangun sekitar 700 meter volume jalan itu dari APBD murni.
BACA JUGA:Harimau Sumatera Berkeliaran di Kebun Milik Warga
BACA JUGA:Pilkada Tahun 2024, Jumlah TPS Berkurang Dari Pilpes
Sedangkan hari ini APBD perubahan sudah di ketok palu dan kekurangan 300 meter volume yang tidak tercover di APBD murni itu tidak dianggarkan lagi," tandasnya dengan nada kecewa.
Lebih jauh, lanjut Mimbar, upaya satu-satunya yang bisa ditempuh untuk memperjuangkan agar kerusakan jalan di pintu masuk desanya tersebut tetap tertangani di TA 2024 ini adalah dengan meminta kebijakan dari Gubernur Bengkulu.
"APBD perubahan Bengkulu Utara hari ini sedang tahap verifikasi Gubernur.
Harapan kami dalam proses verifikasi itu, Gubernur bisa memberi atensi kepada Pemkab Bengkulu Utara untuk mengupayakan agar kerusakan jalan di pintu masuk desa kami tersebut bisa tertangani di tahun ini juga," pintanya.
BACA JUGA:Desak Pemerintah dan DPRD Bengkulu Utara Segera Sahkan Perda Pesantren
BACA JUGA:Kapolsek Ketahun Ajak Masyarakat Aktif Jaga Kamtibmas
"Dan untuk mendorong hal itu, kami sudah mengirimkan surat kepada bapak Gubernur.