Menurut data dari Kementerian Perindustrian, pemberian HGBT telah mendorong investasi baru sebesar Rp31,06 triliun dan penurunan subsidi pupuk sebesar Rp13,33 triliun.
BACA JUGA:8 Tips Ampuh Memilih Leptop Gaming, Para Gamers Wajib Tau!!
BACA JUGA:Indonesia Peringkat 3 Ekonomi Syariah Dunia: Bukti Potensi Besar dan Strategi Jitu
Selain itu, industri-industri penerima HGBT mampu meningkatkan penerimaan pajak hingga Rp27,81 triliun.
Hal itu menunjukkan bahwa kebijakan tersebut efektif dalam mendukung pertumbuhan industri dan mengurangi beban fiskal pemerintah.
Berpijak dari sejumlah argumentasi itu, pemerintah dipimpin Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri terkait perlu mengadakan rapat bersama membahas masalah tersebut.
Hasilnya, seperti disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang HGBT UD6 per MMBtu untuk tujuh sektor industri tertentu.
BACA JUGA:Dibandrol Mulai Dari RP 1 Jutaan, Berikut 7 Rekomendasi HP Infinix Dengan RAM 8 GB Terbaik 2024
"Keputusannya HGBT itu dilanjutkan pada sektor eksisting sekarang tujuh sektor," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Adapun tujuh industri yang berhak mendapatkan harga gas murah adalah pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
Pertanyaannya, kenapa hanya tujuh sektor industri yang menerima kebijakan HGBT? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif berdalih, industri itu dipilih karena perannya yang signifikan dalam perekonomian nasional dan potensinya untuk memberikan nilai tambah yang besar melalui pemanfaatan gas bumi domestik.
“Mereka dapat memanfaatkan bahan baku yang dimiliki Indonesia dan memberikan kontribusi yang berharga bagi perekonomian,” ujarnya.
Tantangan dan Potensi