Namun, ada satu orang yang memberikan dukungan dan keyakinan padanya, yaitu Madame Shena, bos agensinya.
ia memberi kesempatan untuk Jessy untuk tetap berada di dalam agensinya.
Jessy Bloody hanya tinggal seorang diri setelah badai tsunami menggempur kotanya, Madame Shane menemukannya dan mengubah kesedihan Jessy menjadi nyala api kehidupan. Hal yang berbeda jauh sembilan puluh derajat ketika Madame Shane menariknya dari penampungan korban bencana hari itu.
"Jessy, kau adalah seorang wanita yang luar biasa, rambut bukanlah penentu kecantikanmu, tatap kamera dengan percaya diri dan tunjukkan pesonamu yang sejati."
Kata-kata Shena memberi Jessy semangat dan kepercayaan diri. di balik keberhasilannya dalam dunia modeling, Jessy tetap berjuang dengan perawatan kemoterapinya.
BACA JUGA:Menyikap Jejak Sejarah Hotel Raja Majapahit, Umpak Balekambang
BACA JUGA:Wajib Coba! Inilah 7 Aplikasi Untuk Mengedit Foto Gratis Terbaik Di HP Android
Jessy menjalani jam kerja seimbang dengan sesi-sesi kemoterapi yang harus ia jalani. Ia berusaha menjaga semangatnya dan mengumpulkan kenangan dalam setiap momen, tidak ada satupun yang menyadari bahwa Jessy sedang bertarung melawan akar-akar kanker yang kian hari menggeliat aktif di tubuhnya.
Di tengah keheningan, telepon genggam Jessy berdering. Shena, bos agensinya, memberinya kabar yang menggembirakan.
"Jessy, aku tahu bahwa ini bukanlah hal yang mudah bagimu. Tapi, ingatlah bahwa kamu adalah survivor, Kamu memiliki kekuatan dalam dirimu yang tak terbatas, teruslah berjuang dan temukan keindahan dalam hidupmu."
Jessy tersenyum, merasakan kehangatan dalam hatinya. Ia merasa didukung dan diberi semangat untuk terus melangkah. Ia melihat potret dirinya yang dulu, dengan rambut emas yang indah, di dalam bingkai yang dipeluk oleh seorang pria yang selama 44 tahun tidak pernah kulihat lagi.
BACA JUGA:Baru Gajian, Hampir Seribuan ASN Ini Bakal Terima Transferan Lagi
"Papa, akhirnya aku menemukan diriku yang sejati. Aku berterima kasih atas kekuatan dan cintamu yang selalu ada dalam hatiku."
Dalam perjalanan hidupnya yang penuh dengan tantangan, Jessy belajar untuk menerima dirinya apa adanya dan menemukan keindahan di dalam dirinya sendiri.
Suara Tuhan begitu dekat, mengalir seperti sungai yang tak pernah kering. Event pekan mode Paris menjadi sorotan yang membuat Jessy sibuk.