Soedomo Mergonoto adalah nama di balik kopi bubuk legendaris tersebut.
Ia merupakan keturunan Sino-Indonesia dan lahir pada bulan Juni 1950 dari ayah Go Soe Loet dan ibu Poo Guan Can, yang telah berkecimpung dalam bisnis kopi sejak tahun 1927.
Mengutip beberapa sumber, awalnya Go Soe Loet menjual kopi bubuk dengan mengangkut kopi dari desa ke desa di Surabaya.
Hidup dalam keluarga sederhana, Soedomo sejak kecil harus bekerja serabutan.
BACA JUGA:Ini Deretan 6 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersama Kopi dan Teh
BACA JUGA:Harga Kopi Rp 60 Ribu/Kg, Petani Diminta Jaga Kualitas
Ia mencari penghasilan tambahan untuk keluarganya dengan memulai sebagai vulkanisir ban dan tukang ojek, membantu ayahnya berbisnis kopi di hari kerja.
Bisnis kopinya berkembang pesat setelah Soedomo mulai berinovasi dalam kopi kemasan dan pada tahun 1978 tanpa sengaja mengiklankan kopi keluarganya di televisi, berkolaborasi dengan seorang komedian.
Kopi tersebut dinamakan Kopi Kapal Api, terinspirasi dari gerainya yang penuh dengan kapal di pelabuhan Tanjung Perak.
Dengan strategi pemasarannya yang berani, ia mampu mengembangkan usahanya hingga mendirikan PT Santos Jaya Abad agar kopinya bisa diekspor ke luar negeri.
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele! Ini 11 Manfaat Konsumsi Kopi Hitam Tanpa Gula Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Ternyata, Ampas Kopi Menyimpan Banyak Manfaat Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui Orang
Pada tahun 1985, perusahaannya, Kapal Api, mulai mengekspor kopi bubuk ke Arab Saudi, kemudian ke Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia. Kini usahanya telah berkembang dari kopi bubuk keliling hingga memiliki ribuan karyawan di berbagai wilayah Indonesia.
C. James Prananto dan Edward Tirtanata James Prananto adalah pendiri Kopi Kenangan yang didirikannya bersama rekannya Edward Tirtanata. James dan Edward berteman semasa kuliah. Mereka lulus dari American University dengan gelar Bisnis (MBA).