BENGKULU RU - Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Bengkulu, disebut paling banyak memproduksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Bengkulu.
Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Provinsi Bengkulu, Dr. E. H. Syarifuddin, Kamis 11 Juli 2024.
"Berdasarkan pendataan atau potret yang kita peroleh, Poltekkes Kemenkes Bengkulu merupakan salah satu Perguruan Tinggi (PT) tau kampus, yang paling banyak memproduksi TKI asal Provinsi Bengkulu," ungkap Syarif.
Fakta ini, lanjut Syarif, kemungkinan besar karena didukung, tamatan Poltekkes itu berlajar teknis seperti bagaimana merawat bayi dan orang Lanjut Usia (Lansia).
BACA JUGA:Verfak Kedua, Dempo-Bang Ken Siapkan 213.099 KTP Dukungan
BACA JUGA:Jenguk Wartawan, Meriani Do'akan Lekas Sehat
"Bekal ilmu yang diperoleh tamatan Poltekkes Kemenkes menjadi sangat penting, sehingg akhirnya rata-rata 20 hingga 30 orang tamatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu bisa berangkat menjadi TKI," kata Syarif.
Menurut Syarif, adapun negara tujuan TKI asal Provinsi Bengkulu diantaranya, seperti Hongkong, China, Jepang, Thailand, Malaysia dan lainya.
"Kalau posisi saat ini, ada sekitar 1000an warga asal Provinsi Bengkulu yang terdaftar sebagai TKI resmi. Angka tersebut tentunya belum final, karena kita masih terus melakukan inventarisasi," tegas Syarif.
Baik, lanjut Syarif, melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Bengkulu, ataupun dari BP2MI daerah lain. Karena tidak menutup kemungkinan ada warga asal Bengkulu, menjadi TKI dengan mendaftar pada provinsi tetangga.
BACA JUGA:2 Paskibraka Asal Bengkulu Siap Kibarkan Merah Putih di Istana Negara
BACA JUGA:Berharap Jalan 1,5 Km Napal Putih - Muara Santan di Aspal Dalam Tahun Ini
"Dalam menginventalisir atau pendataan TKI, kita sementara ini fokus pada yang resmi. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada TKI yang berangkat secara ilegal," ujar Syarif.
Syarif menambahkan, salah satu upaya guna meminimalis keberangkatan TKI secara ilegal, pihaknya mendekatkan BP2MI ke Bengkulu, yang selama ini berada di Palembang.
"Realisasi BP2MI ini sendiri sudah mulai berjalan, bahkan sekarang tinggal menunggu penandatanganan Momerandum Of Understanding (MoU). Sehingga semuanya masih terus berproses," tambah Syarif.