Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Andhika Raspati, Sp.KO, menyampaikan analisa kasarnya, lantaran tidak mengetahui langsung peristiwa, namun hanya mencermati video yang beredar dan dari tambahan informasi hasil press conference.
BACA JUGA:Motor Beat Toke Sawit Samban Jaya Digondol Maling, Polisi Buru & Ringkus Pelaku
BACA JUGA:Apa Iya Nasi Putih Dingin Baik Untuk Penderita Diabetes?.Yuk,Kita Cari Tau Faktanya.
Sang dokter pun menyampaikan poin-poin berdasarkan pencermatannya itu, adalah betapa penundaan dalam memberikan pertolongan pertama, sangat berakibat fatal.
Dia menjelaskan, semakin lama waktu terbuang dalam melakukan pertolongan darurat, maka akan semakin kecil peluang untuk menyelamatkan nyawa.
"Karena dalam kasus henti jantung pada atlet yang diperlukan adalah kesiapsiagaan yang benar-benar "sempurna," ungkap Andhika, disadur dari lama IDI pada Senin, 8 Juli 2024.
Tindakan emergency, tuturnya lagi, yang dimaksud Andhika adalah mulai dari perencanaan hingga eksekusi. Secara implisit, Andhika menegasi akan pentingnya mitigasi di setiap pertandingan-pertandingan.
BACA JUGA:Temukan, Berbagai Manfaat Untuk Kesehatan Tubuh Kita Di Kayu Secang Yang Jarang Diketahui.
BACA JUGA:Temukan manfaat buah belimbing untuk kesehatan yang jarang diketahui banyak orang
Ditegaskannya, dalam kasus henti jantung pada atlet dalam pertandingan, komponen yang wajib ada adalah CPR dan pemberian defibrasi secepat-cepatnya.
"....karena kita kan tahu, bahwa untuk CPR dan AED ini makin tertunda, maka semakin kecil pula kemungkinan untuk melakukan penyelamatan," bebernya.
Profesional yang diketahui merupakan anggota Junior Doctors Network-Ikatan Dokter Indonesia (JDN-IDI) kembali menegaskan, kunci utama lainnya yang perlu menjadi cermatan kedepan adalah aktiviasi cepat emergency response.
Maksudnya, lanjut dia, manakala terjadi kecurigaan henti jantung pada pemain, tim medis harus langsung diberitahu dan diarahkan ke lapangan.
BACA JUGA:Ketombe Membuat Anda Tidak Nyaman,Ini Solusinya Secara Alami Ketombe Akan Hilang.
Hal yang turut menjadi sorotan publik awam soal regulasi dunia badminton, pula disampaikan Andhika yang tampaknya membatasi pergerakan time medis, tanpa seijin wasit.