Pancaroba Cuaca, Ikan Diserang Virus, Benih Sulit Dicari

Minggu 07 Jul 2024 - 20:26 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

Persoalan pascaproduksi, sejatinya sudah menjadi persoalan lama yang dialami oleh petani ikan. Fakta yang terjadi, petani akan mengalami kesulitan menjual hasil panennya. Terlebih, panen ikan itu dalam kapasitas yang banyak, setidak-tidaknya, sudah di atas 4 ton.

"Kalo kami ga ngambil pakan dulu, jebol modal. Kalau ngambil pakan dulu, otomatis udah kenak kiri kanan. Ya harga jual, ya bayar pakan pascapanen," ungkap seorang petani ikan.

Kadis Perikanan, Sugimin, menyikapi persoalan ini dengan rencana program yang akan diusulkan ke legislatif pada APBD Perubahan 2024 mendatang. Itu artinya, guliran programnya kemungkinan terealisasi pada penghujung tahun. 

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem di Pergantian Tahun

BACA JUGA:Cuaca Amuk Jaringan Listrik

"Program yang akan diusulkan adalah bantuan pakan. Kalau subsidi pakan, belum karena mengait pada banyak sektor," ujarnya. 

Persoalan pangsa pasar, sama sekali belum diungkap Sugimin. Dia mengatakan, selain baru rencana soal pengadaan pakan yang akan menjadi bantuan kepada petani yang waktunya mendekati pencoblosan Pilkada. 

Bantuan yang sudah digulirkan untuk mendukung pembangunan ekonomi di lingkungan bisnis perikanan darat oleh daerah, adalah bantuan mesin pembuat pakan mandiri. 

"Tahun 2023 lalu mesin pembuat pakan mandiri di Kecamatan Padang Jaya, Desa Marga Sakti. Tahun 2024 ini, pemberian mesin pakan kepada kelompok diberikan di Desa Air Baus 1 Kecamatan Hulu Palik," ungkapnya. 

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Produksi Ikan Laut di Mukomuko Berkurang

BACA JUGA:Mengintip Kehidupan Orang Eskimo, Bertahan Pada Cuaca di Bawah -50°

Dijelaskan Sugimin, pengoperasian mesin ini, dapat menghemat hingga 30 persen biaya operasional petani ikan. Hanya saja, Sugimin belum memberikan paparan yang lebih progresif, atas bantuan yang telah digulirkan tahun lalu tersebut.

"Bantuan ini, menyikapi harga pakan yang tinggi. Dengan kemampuan membuat pakan mandiri, akan sangat menekan biaya operasional petani," ujar Sugimin, menganalisa.

Selain program mesin dan program lainnya, kata Sugimin, akan digulirkan pada tahun ini program jalan rabat beton. Dukungan infrastruktur ini, sangat penting menurutnya. Khususnya, fokus pada sentra-sentra produsen perikanan darat yang ada di daerah. 

"Namun inventarisasi persoalan atau dinamika yang timbul di lingkungan aktifitas perikanan darat, menjadi atensi kami untuk dapat penyikapan yang representatif dan maksimal," pungkasnya. (*)

Kategori :