RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Operasi Soft Approach Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror, Mabes Polri, membuahkan hasil.
Pentolan organasisai Al Jamaah Al Islamiah atau yang sering disebut JI, menyatakan diri membubarkan diri dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Pernyataan ini, disampaikan lewat sebuah visual yang kemudian ditangkap dan dibenarkan oleh lingkungan Kementerian Agama atau Kemenag Republik Indonesia.
Ungkapan sikap yang dipaparkan Bogor, 24 Zulhijah 1445 Hijriyah atau bertepatan dengan 30 Juni 2024, oleh 16 tokoh sentral yang merupakan pimpinan organisasi hingga pimpinan pondok pesantren atau ponpes yang terafisiliasi pada aktivitas yang selama ini masuk dalam kategori organisasi terlarang di Indonesia.
BACA JUGA:Temukan, Berbagai Manfaat Dari Daun Bidara Yang Jarang Sekali Diketahui
Kementerian Agama RI melalui Staf Khusus Menteri Agama Bidang Radikalisme dan Intoleransi, Nuruzzaman, membenarkan perkembangan upaya-upaya negara dalam melakukan upaya deradikalisasi tersebut.
Kemenag, lanjut Bib Zaman, sapa akrabnya, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang dipandang berhasil dalam menjalankan operasi soft approach, hingga mengantarkan pada penegasan sikap oleh para tokoh sentral JI yang menyatakan bergabung kembali dengan NKRI.
Sekadar menginformasikan, soft approach sendiri, menjadi salah satu pendekatan penegakan hukum yang lebih humanis. Upaya ini, lebih kepada mengubah seorang individu yang diharapkan berlanjut sebagai sikap kelompok untuk menjadi moderat dengan menghilangkan paparan doktrin atau aspek-aspek radikal.
"Kami menyambut baik atas pengumuman terbuka atas pembubaran JI. Turut pula kami menyampaikan apresiasi atas deradikalisasi yang dilakukan oleh Mabes Polri melalui Densus 88 Anti Teror," ujar Nuruzzaman, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama yang dirilis pada Jumat, 5 Juli 2024.
BACA JUGA:Munculnya Benjolan Dibelakang Telinga Jangan Dianggap Sepele, Yuk Cari Tau Penyebabnya
Dalam paparan yang turut dilugas Kementerian Agama, 16 orang yang memotori sikap moderat untuk kembali ke pangkuan NKRI ini disampaikan oleh Abu Rusydan, Bara Wijayanto,
Selanjutnya, Zarkasyi, Abu Fatih, Abu Mahmudah, Solahuddin, Saptono Munadi, Fahim, Bambang Sukirno, Qodri Fathurrahman, Imtihan Syafii, Hamad Nur Syahid, Mustaqim Safar, Abu Dujana, Tengku Azhar dan Bahruddin Rohmat.
Pernyataan sikap itu pun, dilugas dalam 6 sikap yakni :