Dalam data, wilayah yang memiliki 9 kabupaten 1 kota ini, tercatat jumlah dokter yang pastinya menyebar, namun cenderung berpusat di wilayah perkotaan ini sebanyak 1.183 dokter.
BACA JUGA:Tips, Modal Rp 620.250, 6 Bulan Dapat Emas Seharga Rp 4 Juta Lebih, Gini Caranya
BACA JUGA:Kista Dermoid, Sejenis Tumor yang Bisa Disangka Guna-Guna
Provinsi yang salah salah satu batas wilayahnya langsung menghadap ke Samudera Hindia ini, menempati daerah dengan label warna hijau.
Ini berarti, berada di rentang jumlah dokter mulai dari 1.001 hingga 2.500 dokter. Masih di Pulau Sumatera, wilayah dengan jumlah dokter paling sedikit terjadi di Provinsi Jambi.
Namun jumlah lebih banyak dari Provinsi Bengkulu. Dengan ikon kuning yang berarti, keberadaan jumlah dokternya di rentang 2.501 sampai dengan 5.000. Provinsi Jambi tercatat memiliki 2.631 dokter.
Provinsi Lampung, juga menempati daerah dengan jumlah dokter paling sedikit ketiga di Pulau Sumatera yakni sebanyak 3.881 dokter.
BACA JUGA:10 Hewan Buas Peliharan Para Sultan di Uni Emirat Arab
BACA JUGA:Sikapi Ancaman Kesehatan dan Kerusakan Bumi, Sebuah Perusahaan Membuat Bra Dibuat dari Tebu
Jika membaca statistik tersebut, maka di Pulau Sumatera, terdapat 3 daerah yang memiliki jumlah dokter paling sedikit yakni di urutan tiga besar yakni Lampung, kedua ditempati Jambi dan paling sedikit adalah Provinsi Bengkulu.
Selain ketiga daerah di atas, seluruhnya mulai dari Nangre Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, dan Sumatera Selatan, merupakan daerah-daerah yang jumlah dokternya di atas 5.000 orang.
Gusar di kalangan medis muncul, menyikapi langkah pemerintah mendatangkan dokter dari luar negeri.
Menteri Kesehatan atau Menkes Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, kemudian angkat bicara soal ini. Dalam paparannya, menyikapi persoalan kesehatan di Indonesia, sampai-sampai kebijakan mendatangkan dokter asing, berpangkal dari kondisional kasus kesehatan yang perlu ditangani serius.
BACA JUGA:Uni Emirat Arab, Negeri Para Sultan Dengan Kemewahan Yang Belum Tertandingi
Sementara, negeri ini masih dihadapkan dengan kekurangan tenaga profesional di lingkungan paramedis. Sudah menjadi rahasia umum pula, di tengah tingginya pendapatan seorang dokter spesialis.