Sikapi Ancaman Kesehatan dan Kerusakan Bumi, Sebuah Perusahaan Membuat Bra Dibuat dari Tebu
Ilustrasi bra berbahan tebu-ist-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sebuah perusahaan, kini gencar mengkampanyekan penggunaan bahan-bahan kebutuhan hidup yang ramah lingkungan.
Salah satu perkakas yang memiliki kaitan dengan aktivitas manusia di dunia adalah bra. Paparan bagaimana, ancaman penggunaan bra yang selama ini lazim dipakai manusia, tidak hanya berbahaya bagi kesehatan penggunanya. Tapi turut mengancam keberlangsungan bumi.
Penggunaan bahan-bahan hasil pertambangan yang sudah pasti tak ramah lingkungan, menjadi pangkal soal perusahaan ini kemudian berpikir keras membuat bra yang lebih ramah lingkungan dan kian lebih sehat bagi kaum hawa.
Dikutip dari situsnya, sugarcup.com, perusahaan ini menggunakan tebu, sebagai bahan baku utama pembuatan bra yang diklaim ramah lingkungan.
Dengan dukungan perkebunan tebu utamanya di Brasil. Perusahaan ini pun mengungkapkan, keberadaan mitra di penjuru dunia, sebagai penyuplai berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Fokusnya adalah cup bra yang merupakan penyangga payu dara perempuan, oleh perusahaan ini dibuat dengan bahan yang lebih raman lingkungan dan sangat fokus pada isu kesehatan penggunanya.
Cup bra nabati pertama di dunia, bersumber dari tebu. Dijelaskan perusahaan ini, kain sintetis kehilangan serat plastik kecil saat diproduksi, dipakai, dan dicuci.
Serat mikro ini, berakhir di udara dan laut dan berdampak langsung pada setiap aspek lingkungan. Bantalan bra yang diproduksi perusahaan ini, memiliki jejak karbon 71 % lebih rendah, dibandingkan bantalan push up atau PU.
BACA JUGA:Dengan Mencampurkan Bubuk Kayu Manis Kedalam Secangkir Kopi, Temui Manfaatnya Untuk Kesehatan Tubuh
"Daur ulang adalah kuncinya. Limbah busa kami dapat digunakan kembali. Ampas tebu (bubur tebu) merupakan sumber energi terbarukan. Abu digunakan sebagai pupuk," ungkap perusahaan.
Hasil LCA menunjukkan jejak karbon yang lebih rendah untuk bantalan yang menggunakan EVA berbasis bio dalam komposisinya, dengan pengurangan sebesar 71 % jika dibandingkan dengan bantalan cangkir PU.