Rahasianya ternyata ada pada proses pencampuran garam dan minyak yang keluar dari ikan baung tersebut.
BACA JUGA:Danrem 041/Gamas Ingatkan Prajurit Jauhi Judi Online
BACA JUGA:Layanan KTP Jemput Bola di Kecamatan Marga Sakti Sebelat. Ini Waktunya...
Jikapun ada pendamping, semua bahan yang tersaji adalah sayuran segar dan tentu sambal khas kutai kartanegara. Rasa cabai yang pedas di padukan dengan asam buah limau, mangga, belimbing wulu dan juga kecombrang.
Banyak terdapat disungai mahakam dan juga hutan di sekitarnya, sajian baung asap diperkirakan telah ada sejak ratusan tahun silam. Bahkan diyakini hidangan ini menjadi menu kesultanan pada era kerajaan kutai.
Uniknya ikan yang satu ini mempunyai mitos yang tak kalah menyeramkan.
Bahakan masyrakat dibeberapa daerah menolak untuk menyantap ikan baung khususnya baung putih.
BACA JUGA:PKPU 8/2024 Terbit, Rohidin Pastikan Maju Pilgub Bengkulu
BACA JUGA:Perkuat Sinergi Bangun Pemberitaan Positif Daerah
Legenda itu bermula ketika kerajaan muara kaman diserang oleh hewan berupa cacing yang muncul dari sungai, sang raja yang bernama Setanger, kewalahan mendapatkan gempuran dari makhluk aneh tersebut.
Pada akhirnya dia meminta pertolongan kepada ikan baung putih agar membasmi cacing tersebut.
Baung putih pun menyanggupinya dengan beberapa syarat. Salah satu sayratnya warga muara kaman dan keturunan raja setanger tidak akan memakan ikan baung putih.
Apabilah kesepakat itu dilanggar maka akan ada musibah yang datang, berupa penyakit gatal-gatal dan kudisan pada tubuh.
BACA JUGA:Mau Beli Motor Matic Honda ! Ini Rekomendasi 5 Jenis Motor Matic Honda Terbaru Tahun 2024
BACA JUGA:Banyak Yang Belum Tau, Khasiat Dari Akar Pinang Yang Tersembunyi Untuk Kesehatan Tubuh Kita.
Kesepakatan inilah yang menjadi mitos yang berkembang di Muara Kaman.