RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kran operasional Starlink sudah dibuka pemerintah Indonesia. Pangkal soal masuknya perusahaa Elon Mask ini, adalah masih buruknya keterjangkauan internet yang menjadi persoalan lama.
Pandemi ekosistem digital yang dikebut rezim Jokowi pada periode keduanya ini, menuntut keandalan jaringan internet yang mumpuni.
Di tengah "kebakaran jenggot" di kalangan penyelenggara bisnis provider yang selama ini begitu leluasa menetapkan terif, pelan-pelan, beberapa daerah khususnya pemerintahan sudah mulai memilih Starlink sebagai rekanannya. Salah satunya Kota Makassar.
Tapi belum seluruh daerah. Salah satunya di Pemda Bengkulu Utara. Kabupaten yang menjadi komposan wilayah Provinsi Bengkulu yang terletak di Pulau Sumatera ini, belum memiliki desain rencana penggunaan Starlink.
BACA JUGA:Menanya Tanggungjawab Moril Bimbingan Kawin, di Tengah Pandemi Kasus Cerai
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Bengkulu Utara, Dr Dodi Hardinata, saat dibincangi media ini mengatakan, hingga kini daerah belum merencanakan penggunaan starlink sebagai basis pendukungan layanan internet.
"Sejauh ini belum," kata Dodi Hardinata, Selasa, 2 Juli 2024, saat dikonfirmasi perihal penggunaan Starlink oleh daerah.
Paceklik jaringan internet di Enggano, salah satu wilayah di Kabupaten Bengkulu Utara yang berada di tengah laut, Samudera Hindia, dihadapkan dengan pengaruh letak secara geografis.
Kecamatan di tengah laut yang masuk dalam wilayah administratif kabupate ini, pemulihan jaringan internetnya tidak dapat melalui tower mandiri di daratan pulau yang memiliki panjang 15 kilometer dan lebar 9 kilometer tersebut.
BACA JUGA:CPNS Formasi IKN, 2001 Putra-Putri Kaltim, Masuk Slot Khusus Tahun 2024
BACA JUGA:Tak Perlu Membeli Obat Diapotek,Ternyata Bahan Dapur Mampu Mengobati Batuk
Setelah ditilik oleh tim Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), akhirnya pemulihan jaringan di wilayah ini dilakukan via "tembakan" sinyal dari wilayah Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Saat itu, Kepala Diskominfo BU, Zahrin, S.Sos, MM, ketika dibincangi tak menampik kondisi itu. Dia bilang, penghitungan teknis yang dipengaruhi pula letak geografis, pemulihan jaringan di kawasan yang berada di laut lepas Sumudera Hindia Barat Bengkulu ini, dilakukan via tower yang didirikan di wilayah Sumsel.
"Jadi sinyalnya ditembak dari Pagaralam, Sumsel," ungkap Zahrin, di bilangan kantor Kantor Pemda Bengkulu Utara.