Israel dan Hizbullah Makin Tegang, Perang Besar Bisa Meletus Dalam Hitungan Hari

Kamis 27 Jun 2024 - 11:40 WIB
Reporter : Eri Helmian
Editor : Ependi

Namun juga akibat mundurnya puluhan anggota kabinet perang bentukan Netanyahu, yang akhirnya memaksa kabinet perang tersebut harus bubar di tengah suasana perang yang masih berlangsung.

BACA JUGA:Sering Dianggap Tumbuhan Pengganggu, Ternyata Putri Malu Banyak Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Catat, Ini 5 Tips Manajemen Waktu Bagi Para Freelance, Anti Keteteran!!

Akibat kekacauan kekacauan itu, dikabarkan sudah lebih dari 600 ribu warga Israel yang meninggalkan negaranya, termasuk ribuan orang usia wajib militer yang mendadak "pergi berlibur" guna menghindari kewajiban berperang.

Untuk menutupi keadaan di dalam yang serba kacau sekaligus terus mempertahankan kekuasaan, menggerakkan mesin perang adalah pilihan utama bagi Netanyahu.

Ada harapan kemungkinan intervensi dari negara adi kuasa Amerika Serikat untuk menghentikan langkah Netanyahu.

Akan tetapi, harapan itu memiliki kemungkinan yang tipis, mengingat Amerika sebagai produsen senjata dan menjadi negara paling aktif yang memasok senjata kepada Israel.

BACA JUGA:Memahami Bisnis Waralaba: Persyaratan, Proses, dan Peluang di Pasar Lokal

BACA JUGA:Sertifikat Elektronik, Permudah Layanan Penerbitan Sertifikat Tanah

Kemungkinan tercepat untuk mengakhiri perang di Timur Tengah dan mencegah perang lebih besar antara Israel dan Hisbullah adalah dengan melengserkan Netanyahu. 

Berakhirnya kekuasaan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berkemungkinan turut mengakhiri konflik antar Israel dan Hamas.

Walau mungkin belum bisa mengakhiri pendudukan zionis di Palestina.

Hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh militer Israel yang sudah jenuh dengan perang yang berlarut-larut dan banyak memakan korban dari pihak mereka.

BACA JUGA:Masyarakat Didorong Untuk Bergerak Lawan Narkotika

BACA JUGA:Program Komsos, Ini Pesan Danrem 041/Gamas

Terlebih jika mempertimbangkan perekonomian Israel yang makin carut marut semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kategori :