RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ketegangan antara Israel dan pasukan Hizbullah dari Libanon terus memuncak.
Kedua musuh bebuyutan ini sudah lama meningkatkan serangan lintas batas sejak Oktober 2023 lalu.
Jika tak ada hal besar yang bisa merubah keadaan, hampir dapat dipastikan bentrok dalam skala lebih besar.
Akan segera terjadi dalam beberapa minggu ke depan bahkan mungkin dalam beberapa hari lagi.
BACA JUGA:Ini Langkah yang Perlu Dilakukan Untuk Menjinakkan Burung Jalak
BACA JUGA:Perjuangkan DD Bisa Naik Setiap Tahun
Bagi Hizbullah, Israel adalah target yang sah, karena memang itulah salah satu dari tujuan terbentuknya pasukan diperbatasan Israel dan Libanon itu.
Sementara bagi Israel, khususnya Netanyahu, perang harus terus jalan, demi mengalihkan isu beberapa kasus korupsi dan pengalihan perhatian warganya dari perpecahan internal yang kian meruncing.
Perang yang berlarut-larut di Jalur Gaza, telah membuat popularitas Benyamin Netanyahu terus merosot.
Ribuan warga Israel juga kian gencar menuntut Netanyahu mundur dari kursi Perdana Menteri.
BACA JUGA:Dengan Meminum Kopi Tiap Hari Jauh Dari Resiko Kematian Dini, Cek Faktanya!
BACA JUGA:Ternyata, Mengecat Rambut Dapat Memicu Kanker.
Karena dianggap tidak becus membebaskan warganya yang ditawan Hamas.
Bentrokan antara polisi dan pendemo sudah puluhan kali terjadi dalam waktu 9 bulan terakhir.
Kekacauan di dalam wilayah pendudukan Israel bukan saja karena seringnya unjuk rasa dan intesnnya sirene peringatan berbunyi.