RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Wajah Nur Fatia Azzahra seketika berubah ceria dan tak henti menebar senyum usai mengetahui namanya ada di antara daftar calon siswa (casis) bintara Polri angkatan 2024.
Dia dinyatakan lulus dalam sidang pengumuman dan bersiap menuju pemeriksaan kesehatan (rikkes) tahap kedua.
Fatia, begitu sarjana psikologi ini akrab disapa, adalah satu di antara 28 casis perempuan yang turut lulus ke seleksi tahap berikutnya.
"Alhamdulillah pada malam ini saya dinyatakan lulus tahap pertama dan bisa melanjutkan seleksi tahapan rikkes kedua. Semoga saya bisa lulus sampai di tahapan akhir. Saya berterima kasih kepada pimpinan Polri yang telah memberikan kesempatan untuk mendaftar dalam seleksi Polri ini. Besar harapan saya bisa diterima menjadi anggota polisi," katanya seperti dikutip dari website Divisi Humas Polri. Dia mendaftar seleksi casis bintara Polri melalui Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung.
BACA JUGA:Jenazah Ketua PCNU Dikebumikan di TPU Simpang Ketenong Kecamatan Kerkap
BACA JUGA:Mahasiswa UINFAS Bengkulu Kukerta di Kampung Moderasi Beragama Bengkulu Utara
Sejak lama Fatia telah memimpikan bisa menjadi polisi wanita (polwan), namun hasrat itu harus ia pendam dalam-dalam lantaran perempuan ramah ini merupakan penyandang disabilitas pada tangan atau tunadaksa.
Asanya untuk menjadi bagian dari Korps Bhayangkara kembali membuncah kala Kepala Polri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjelang tutup tahun 2023 menyatakan adanya kesempatan kepada penyandang disabilitas di seluruh Indonesia untuk melamar sebagai polisi.
Sewaktu membacakan Rilis Akhir Tahun 2023 di Jakarta, 27 Desember 2023, Jenderal Sigit menerangkan rencana rekrutmen di Polri yang melibatkan penyandang disabilitas untuk kepangkatan dari jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), bintara hingga tamtama.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu berharap dengan adanya program penerimaan bagi penyandang disabilitas bisa memberi ruang kepada mereka untuk mengabdi di institusi Polri.
BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diserang Ransomeware, Saatnya Hacker Indonesia Tunjukkan Nasionalisme
BACA JUGA:Di Bawah Taliban, Afganistan Menatap Masa Depan
Nantinya, kelompok disabilitas tersebut akan ditempatkan dalam tugas-tugas non-lapangan terkait teknologi informasi dan siber, administrasi keuangan, tenaga kesehatan, tenaga laboratorium, dan bagian perencanaan.
"Kita melakukan kebijakan inklusif dengan rekrutmen khusus bagi kelompok disabilitas yang memiliki kemampuan tertentu. Ini sedang kita persiapkan, di mana untuk lulusan SMA melalui rekrutmen bintara Polri dan lulusan perguruan tinggi melalui rekrutmen SIPSS,” kata Sigit.
Menurut Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, rekrutmen bintara bagi penyandang disabilitas merupakan pertama kali dilakukan oleh institusinya.