Dalam proses skrining kesehatan inilah, jelas Jajat, peran pustu dan posyandu sangat penting. Karena mereka yang paling dekat dengan masyarakat.
BACA JUGA:Empat Puskesmas di Mukomuko Terakreditasi Paripurna
BACA JUGA: Tenaga Kesehatan Standby di RSUD dan Puskesmas Selama Idul Fitri
"Kita ingin pencegahan penyakit, bukan lagi pada pengobatan. Walaupun pengobatan tetap kita lakukan," ungkapnya.
Pihaknya juga menerangkan, terhadap 54 Pustu yang tersebar di 15 kecamatan. Ada beberapa bangunan yang sudah mengalami kerusakan.
Dinkes Kabupaten Mukomuko, hampir setiap tahun mengusulkan anggaran untuk regabilitasi dan juga pembangunan Pustu baru di desa yang belum memiliki Pustu hingga kini.
Karena pembangunan Pustu di setiap desa ini juga sejalan dengan misi pemerintah daerah untuk menjadikan pustu dan posyandu sebagai garda terdepan penanganan kesehatan masyarakat.
BACA JUGA: Layani Pemasangan KB, DPPKBP3A Gandeng 17 Puskesmas di Mukomuko
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Beli 5 Mobil Ambulans Untuk Puskesmas
"Sementara keberadaan puskesmas sendiri akan kembali ke fungsi dasarnya, yaitu dalam melaksanakan promosi kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit. Mudah-mudahan saja, harapan kita memiliki Pustu di setiap desa dan kelurahan dapat terwujud dengan baik," pungkasnya. (*)