MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan.
Hingga tahun 2024 ini, daerah ini baru memiliki sebanyak 54 puskesmas pembantu (Pustu) tersebar di 15 wilayah kecamatan.
Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Sekretaris, Jajat Sudrajat, SKM ketika dikonfirmasi Minggu, 23 Juni 2024 mengatakan.
Pihaknya sangat menginginkan, sebanyak 148 desa dan 3 kelura Pustu han ada Pustu.
BACA JUGA:12 Puskesmas Di Mukomuko Bakal Dipasang PLTS
BACA JUGA:Ambulan Untuk Puskesmas Tiba Di Mukomuko
"Kita ingin semua desa di wilayah ini memiliki Pustu. Dan setiap Pustu, ada satu perawat, satu bidan dan dua kader kesehatan. Memang untuk mewujudkan ini butuh waktu dan biaya khususnya untuk membangun Pustu. Dan kami yakin, ini bisa terwujud dengan baik meski secara bertahap," kata Jajat.
Dia menjelaskan, pengadaan Pustu di setiap desa ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka mewujudkan integrasi layanan primer.
Sebagai bentuk transformasi bidang kesehatan demi mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri.
Jajat juga mengatakan, terdapat tiga sasaran dalam penerapan program ini. Yaitu penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, mendekatkan layanan hingga ke tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan masyarakat di masing-masing desa.
BACA JUGA:Berharap 17 Puskesmas di Mukomuko Terakreditasi Paripurna
BACA JUGA:Tidak Ada Penanganan Covid, Dana BOK Puskesmas Turun
"Siklus hidup yang dimaksud adalah dari hamil, dilahirkan, bayi, balita, remaja, dewasa, pra lansia, hingga lansia. Selama siklus itu seseorang harus mendapat skrining layanan kesehatan," ujarnya.
Ditambahkan Jajat, melalui skrining tersebut bisa mendeteksi suatu penyakit yang diderita seseorang.
Sehingga bisa dilakukan advokasi atau memberikan petunjuk bagi yang bersangkutan agar melaksanakan pengobatan lanjutan.