Lintasan sinar mentari yang membentuk siluet garis-garis dan jatuh tepat di depan tirai air terjun menciptakan keindahan tersendiri yang alami.
Keindahan seperti inilah yang kerap diburu oleh wisatawan untuk dijadikan latar berfoto. Mereka bahkan rela antri sampai 100 meter panjangnya hingga keluar dari mulut gua demi bergantian menunggu giliran berfoto, menarik bukan?
Jika kita menjelajah ke platform mesin pencarian Google dengan kata kunci "Tukad Cepung Waterfall", maka akan tersaji belasan ribu gambar bertema orang-orang dari seluruh dunia berfoto dengan latar tirai air raksasa Tukad Cepung dalam berbagai sudut pengambilan gambar.
Dulunya ada sebuah batu besar di dekat kolam air terjun dan kerap digunakan pengunjung untuk berfoto di atasnya. Namun, batuan tersebut terpaksa dihancurkan oleh pengelola lantaran membuat celaka pengunjung karena sering terjatuh dan luka-luka sebab permukaan batunya licin ditumbuhi lumut.
BACA JUGA:Menyalakan Semangat Berdikari Energi
BACA JUGA:Berobat Pakai BPJS, Pelayanan Kesehatan Harusnya Makin Mudah
Selain di dalam gua, lokasi foto dengan latar menarik lainnya terdapat di bukit kecil yang menjadi akses menuju gua karena di tempat ini sering ‘disiram' oleh siluet sinar mentari yang menembus pepohonan dari atas bukit.
Menariknya, sebagian besar pengunjung adalah wisatawan asing yang terpukau oleh keindahan air terjun bagai tirai air raksasa berselaput siluet sinar matahari.
Beberapa vlogger mancanegara juga sudah singgah dan membagikan pengalamannya di kanal YouTube mereka. Kalau berkunjung ke Bali, jangan lupa singgahi destinasi wisata air terjun Tukad Cepung ya. Selamat berwisata!
Sumber Indonesia.go.id