Hal ini seperti yang dipaparkan oleh dr Bobby Arfhan Anwar, spJP (K), lewat akun instagramnya @dr.bobbyjantung, baru-baru ini.
BACA JUGA:Makan Daging Berlebihan? Diabetes hingga Penyakit Jantung Mengintai
BACA JUGA:Idul Adha, Momentum NDP Berbagi Untuk Masyarakat Kota Bengkulu
Dokter spesialis jantung ini menerangkan, Persatuan Dokter Kardiovaskular Indonesia atau PERKI, merekomendasikan penggunaan atau konsumsi garam atau natrium saban harinya.
"1500-2300 mg/hari atau setara dengan garam dapur : 3/4 - 1 sendok teh/hari," ungkapnya.
Dengan bekal rekomendasi dari para ahli kesehatan di bidang kardiovaskular itu, sang dokter pun mengimbau agar para ibu-ibu untuk benar-benar mencermati soal penggunaan garam di rumahnya.
Saking pentingnya, dokter yang acap mengkolaborasikan ilmu kesehatan dengan keterangan-keterangan di dalam Al Quran ini, secara implisit akan mengait pada tingkat keharmonisan dan kesehatan dalam rumah tangga.
BACA JUGA:Momen Idul Adha 1445 Hijriah, Kejari Mukomuko Kurban 1 Ekor Sapi dan 1 Ekor Kerbau
BACA JUGA:Petugas Tidak Temukan Hewan Kurban Sakit
"Masaknya jangan keasinan, agar jantung tetap sehat," ujarnya, mengedukasi sekaligus mewanti-wanti.
Di masyarakat sendiri soalah dibenarkan adanya mereka-mereka yang memproklamirkan diri sebagai pengasin alias doyan asin.
Bahkan, Bobby juga menilai adanya prinsip di lingkungan sosial "masakan kurang garam=berasa ga makan?" merupakan sebuah stigma dan prinsip keliru yang harus segera ditinggalkan.
"Pasalnya, semakin banyak mengkonsumsi garam, maka akan semakin membebani jantung dan pembuluh darah," ungkapnya.
BACA JUGA:Makan Daging Berlebihan? Diabetes hingga Penyakit Jantung Mengintai
BACA JUGA:Idul Adha, Momentum NDP Berbagi Untuk Masyarakat Kota Bengkulu
"Sedikit garam, jatuh lebih baik," tegasnya lagi.