Namun, kapan waktunya belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara pasti. Begitu juga kekuatannya persisnya saat terjadi, belum ada satu alat pun di dunia ini yang bisa diprediksi.
Di dalam ketidakpastian itu, yang paling penting, terusnya, kita siapkan adalah usaha mitigasi.
BACA JUGA:Stop! Ini 5 Bahaya Mengisi Ulang Botol Air Minuman Kemasan Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Wabup ASA : Idul Adha Episentrum Ekonomi Tahunan, Angkanya di Daerah Ini Nyaris Rp 19 Miliar
Hal penting lainnya adalah menetapkan standar kekuatan bangunan. Pemerintah membuat aturan ketat yang mensyaratkan bangunan baru untuk bisa bertahan dari gempa berkekuatan M=9,0.
"Di Indonesia, zona rawan gempa dan tsunami sudah dipetakan," ungkapnya lugas.
Pertanyaanya, sudah tersosialisasikah kepada masyarakat yang terpapar langsung? Sudah siapkah semua komponen menghadapinya?
Sudah berapa kali kita melakukan simulasi (drill)?
"Jangan sampai ribuan nyawa kembali hilang, kemudian sibuk sesaat dan kembali lupa," pungkasnya. (*)