Menurut data harian PVMBG, gumpalan uap dan gas berwarna putih yang terkadang padat naik setinggi 700 m di atas puncak dan melayang ke berbagai arah selama 15-21 Mei.
Tingkat Kewaspadaan diturunkan menjadi 2 (tingkat terendah kedua pada skala 1-4) pada pukul 09.00 tanggal 18 Mei dan masyarakat diperingatkan untuk menjauh 2 km dari kawah aktif.
Terjadi 132 gempabumi di kawasan Provinsi Bengkulu, selama periode Januari hingga Maret. Bengkulu didominasi oleh gempa dangkal.
BACA JUGA:Stop! Ini 5 Bahaya Mengisi Ulang Botol Air Minuman Kemasan Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Wabup ASA : Idul Adha Episentrum Ekonomi Tahunan, Angkanya di Daerah Ini Nyaris Rp 19 Miliar
Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Bengkulu, Anang Anwar, menyampaikan paparan dalam data.
Selain catatan akumulasi peristiwa gempa. Turut dibubuhi dengan data simbolik berupa grafis dalam format jpg, gempabumi yang terjadi didominasi dengan lingkaran berwarna.
Membaca keterangan grafis, lingkaran dengan warna tersebut dimaknai sebagai gempa dengan klasifikasi dangkal.
Gempa dangkal itu memiliki kedalaman 0-60 km. Ada juga simbol lingkaran dengan dengan warna kuning yang dimaknai sebagai gempa menengah.
BACA JUGA:Kenali! Ini 9 Manfaat Mandi Subuh Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Kedalamannya mulai dari 60 hingga 300 kilometer. Sedangan simbol lingkaran berwarna biru, merupakan gempa dalam yakni diatas 300 kilometer menghujam ke bawah tanah.
"Terjadi 132 kali gempabumi dalam periode Januari-Maret," kata Anang Anwar, dengan periode persis pertanggal 25 Maret 2024.
Membaca paparan data yang disampaikan, tercatat setidaknya 16 gempabumi menengah terjadi di wilayah yang menjadi lintasan 5 patahan aktif, sehingga rentan gempabumi.
Lima patahan itu, meliputi Patahan Musi, Patahan Manna serta Patahan Ketahun yang berada di darat.
BACA JUGA:9 Pengaturan HP Android yang Wajib Anda Otak-atik, Ini Alasannya..