Eduwisata di Museum Kavaleri Indonesia

Sabtu 08 Jun 2024 - 19:28 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi
Eduwisata di Museum Kavaleri Indonesia

Tercatat, Komandan Groep-II TNI, Letkol Slamet Rijadi, gugur di atas panser kavaleri TNI saat akan memasuki Kota Ambon (1950).

BACA JUGA:Gaji 13 Tembus 50 Miliar Lebih Belum Cair, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Wabup Arie Salam Kompak dengan Ketua Tim Nasional Pemenangan Pilkada 2024 PDIP

Selain itu, satuan Kavaleri juga dilibatkan dalam penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatra Barat dan Sumatra Utara (1958), Penumpasan Pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo Jawa Barat (1950–1962), Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat (1962--1963), dan Operasi Penumpasan G-30-S/PKI tahun 1965.

Kehadiran panser-panser Saracen di Kavaleri TNI-AD yang berjajar mengusung peti jenazah para Pahlawan Revolusi bagai abadi dalam ingatan bangsa ini. 

Satuan Kavaleri TNI-AD juga terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur dan Operasi Keamanan Dalam Negeri di Aceh.

Bahkan saat Ibu Kota Jakarta dalam suasana genting, seperti saat peristiwa Malari 1974 dan Reformasi 1998, tank dan panser Kavaleri TNI-AD selalu berpatroli berkeliling ibu kota.

BACA JUGA:Keabsahan Pelantikan Dirut RSUD M. Yunus Bengkulu Dipertanyakan

BACA JUGA:Pipa Penyaluran Masih Diinspeksi, Pasokan BBM Dipastikan Aman

Hingga kini, satuan Kavaleri TNI-AD juga bergabung dalam Kontingen Garuda Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Kongo-Afrika (1960), bergabung dalam Kontingen Garuda Pasukan Penjaga Perdamaian PBB UNTAC di Kamboja (1992-93), dan dalam Kontingen Garuda Penjaga Perdamaian PBB, UNIFIL-Lebanon.

Detasemen Kavaleri Berkuda TNI-AD juga selalu aktif dilibatkan dalam upacara-upacara kenegaraan dan untuk menyambut tamu tamu negara.

Urgensi Museum Kavaleri

Semua kiprah dan pengabdian Korps Baret Hitam TNI-AD itu memang demikian membanggakan. Oleh karenanya, perlu dilestarikan dan diabadikan melalui sebuah Museum Kavaleri.

Dalam sebuah lokakarya bertajuk “Rencana Pembangunan Museum Kavaleri di Indonesia”, yang diselenggarakan di Bandung, pada penghujung 2022, Asisten Deputi (Asdep) Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kemenkomarves Djoko Hartoyo menyebutkan bahwa wisata edukasi dan sejarah militer memiliki peran penting dalam memupuk rasa cinta terhadap tanah air, khususnya bagi generasi muda.

BACA JUGA:Persiapan Pilkades Gelombang 2 di Bengkulu Utara. Kapan Pelaksanaannya?

BACA JUGA:Warga Tuntut Perbaikan Jalan, PT JOP Minta Waktu Seminggu

Kategori :

Terkait

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:14 WIB

Kembalinya Sang Ganesha

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 23 Nov 2024 - 18:41 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk

Selasa 19 Nov 2024 - 21:08 WIB

Setahun Empat Bulan Kurang 2 Hari Jokowi