BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tim teknis Pertamina Patra Niaga masih melakukan inspeksi, terhadap pipa penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) pasca ditabrak tongkang yang terdampar di kawasan perairan Pulau Baai Kota Bengkulu.
Seiring dengan itu, tetap dipastikan jika pasokan BBM untuk para konsumen di Provinsi Bengkulu dipastikan aman, dan semaksimal mungkin dalam penyalurannya berjalan lancar.
Senior Communication Pertamina Patra Niaga, Haris Yanuanzah mengatakan, hingga hari ini tim teknis masih melakukan inspeksi terhadap pipa penyaluran BBM.
"Pipa penyaluran itu berada di bawah laut, sehingga banyak sisi yang juga perlu diperhitungkan," ungkap Haris didampingi Sales Area Manager Retail PT. Pertamina Bengkulu, Mochammad Farid Akbar, Jum'at 07 Juni 2024.
BACA JUGA:Soal Batas Wilayah, BU dan Lebong Tunggu Putusan MK
BACA JUGA:PAT 7.435 Ha, Produksi Padi di Bengkulu Ditargetkan Meningkat
Ditambahkan Farid, hanya saja penanganan terhadap pipa penyaluran pasca tertabrak tongkang yang terdampar, pihaknya juga belum bisa memastkan kapan rampungnya.
"Meskipun demikian kita tetap bisa memastikan jika pasokan BBM di Provinsi Bengkulu ini aman. Mengingat di Terminal BBM (TBBM) Pulau Baai Bengkulu, terdapat stok BBM sekitar 5.000 Kilo Liter (KL)," beber Farid.
Disamping itu, lanjut Farid, untuk memenuhi kebutuhan di Provinsi Bengkulu, pihaknya juga mendatangkan BBM dari provinsi tetangga.
"Seperti untuk Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara, BBM-nya disuplai dari TBBM Teluk Kabung, Padang. Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang dari TBMM Lubuk Linggau, serta Kaur dan Bengkulu Selatan dari TBBM Panjang Bandar Lampung," terang Farid.
BACA JUGA:BMA Bengkulu Diajak Kolaborasi Dalam Pembangunan
BACA JUGA:UPER Diminta Proaktif Dorong Kepatuhan Persaingan Usaha
Sementara, sambung Farid, untuk Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Seluma tetap dari TBBM Pulau Baai. Meskipun demikian, pihaknya tidak menampikkan sempat terjadi keterlambatan dalam penyaluran BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Ini terjadi karena jarak tempuh yang dibutuhkan, terutama suplai BBM dari provinsi tetangga. Seperti untuk Mukomuko dan Bengkulu Utara, dengan jarak tempuh yang jauh akhirnya membutuhkan waktu 6 hingga 8 jam lebih," kata Farid.
Sementara itu, Asiten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu, RA. Denni, SH, MM mengemukakan, terkait soal BBM ini, sebelumnya telah dilakukan rapat bersama Pertamina.