MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dana Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Mukomuko menyatakan.
Untuk menurunkan angka stunting di daerah ini perlu keroyokan dari semua organisasi perangkat daerah (OPD).
Menurut Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, R Panji Surya, SH, menurunkan angka stunting tidak bisa dilakukan sendiri oleh satu OPD.
"Kalau hanya mengandalkan satu OPD, jelas tidak akan bisa. Perlu kolaborasi atau keroyokan dari semua OPD," kata Panji.
BACA JUGA:Pemkab Komitmen Percepat Turunkan Stunting di Mukomuko
BACA JUGA: Pencegahan Stunting dan Kekerasan Terhadap Anak Jadi Konsen Pemdes Tanjung Alai
Semisalnya, jika ada kasus stunting dan pemicunya karena kurang gizi. Maka Dinas Kesehatan yang harus ligat memberikan bantuan tambahan makanan bergizi.
Begitu juga kalau penyebabnya karena sanitasi yang buruk, maka Dinas Pekerjaan Umum yang harus bergegas melakukan perbaikan atau pembangunan sanitasi.
"Jadi semua OPD ini memiliki peran masing-masing dalam upaya menurunkan angka stunting," jelasnya.
Panji juga sangat mengapresiasi, seluruh OPD sudah bersatu padu untuk menekan jumlah angka stunting di daerah ini.
BACA JUGA: Penanganan Stunting dan BLT Masih Prioritas Penggunaan DD 2024
BACA JUGA: BKKBN Diajak Berperan Turunkan Prevalensi Stunting 14 Persen
Berkat kerjakeras dari semua OPD, maka Kabupaten Mukomuko mendapatkan penghargaan dari provinsi atas keberhasilannya menurunkan angka stunting.
"Alhamdulillah, kerja keras kita membuahkan hasil. Kabupaten Mukomuko mendapat penghargaan dari provinsi atas keberhasilan menurunkan stunting. Mudah-mudahan saja kedepan, Kabupaten Mukomuko terbebas dari kasus stunting," harapnya. (*)