RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Penghobi asin, perlu lebih hati-hati.
Pasalnya, sensasi rasa yang timbul dari garam ini, sangat memberikan implikasi buruk pada jantung, ketika melebihi ambang batas yang dibenarkan.
Hal ini seperti yang dipaparkan oleh dr Bobby Arfhan Anwar, spJP (K), lewat akun instagramnya @dr.bobbyjantung, baru-baru ini.
Dokter spesialis jantung ini menerangkan, Persatuan Dokter Kardiovaskular Indonesia atau PERKI, merekomendasikan penggunaan atau konsumsi garam atau natrium saban harinya.
BACA JUGA:Terkenal Dengan Pahitnya, Ternyata Pare Menyimpan Berbagai Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Ternyata, Ampas Kopi Menyimpan Banyak Manfaat Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui Orang
"1500-2300 mg/hari atau setara dengan garam dapur : 3/4 - 1 sendok teh/hari," ungkapnya.
Dengan bekal rekomendasi dari para ahli kesehatan di bidang kardiovaskular itu, sang dokter pun mengimbau agar para ibu-ibu untuk benar-benar mencermati soal penggunaan garam di rumahnya.
Saking pentingnya, dokter yang acap mengkolaborasikan ilmu kesehatan dengan keterangan-keterangan di dalam Al Quran ini, secara implisit akan mengait pada tingkat keharmonisan dan kesehatan dalam rumah tangga.
"Masaknya jangan keasinan, agar jantung tetap sehat," ujarnya, mengedukasi sekaligus mewanti-wanti.
BACA JUGA:Wajib Coba! Ini Manfaat Mandi Air Jeruk Nipis Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Catat! Ini 10 Jenis Minuman Untuk Kesehatan Jantung dan Paru-Paru
Di masyarakat sendiri soalah dibenarkan adanya mereka-mereka yang memproklamirkan diri sebagai pengasin alias doyan asin.
Bahkan, Bobby juga menilai adanya prinsip di lingkungan sosial "masakan kurang garam=berasa ga makan?" merupakan sebuah stigma dan prinsip keliru yang harus segera ditinggalkan.
"Pasalnya, semakin banyak mengkonsumsi garam, maka akan semakin membebani jantung dan pembuluh darah," ungkapnya.