Kali kedua, Pilkada 2019. Keduanya masih solid. Kembali menjadi pemenang Pilkada. Tanpa lawan kontestan manusia.
BACA JUGA:Ada Hadiah Uang Tunai Total Rp 10 Juta, Lomba Cipta Maksot Pilkada Bengkulu Utara
BACA JUGA:PNS Yang Maju Pilkada Wajib Mundur
Tapi melawan kolom kosong. Duet Mian-Arie tetap menjadi pemenang. Gelanggang Pilkada 2019 itu, termasuk menjadi kontestasi paling berbeda di Indonesia.
Pasalnya, hanya sedikit daerah yang kontestanya melawan kolom kosong. Lawan konstitusional itu, turut berimbas juga dengan hasil peroleh suara keduanya.
Pasalnya, dibanding Pilkada 2014 dan Pilkada 2019, torehan partisipatifnya relatif terjadi penurunan perolehan suara.
Sempat diprediksi, Arie SA, bakal duet dengan Andaru Pranata dalam Pilkada 2024 ini.
BACA JUGA:Berminat jadi PPS Pilkada 2024? Pendaftarannya Resmi Dibuka, Ini Lengkap Persyaratannya
Belakangan, isu menyeruak, keduanya urung berduet. Isu liar pun mengantarkan pada prediksi keduanya bakal berhadapan secara head to head.
Dengan catatan, tidak ada kontestan lain yang mampu mendapatkan perahu politik yang memenuhi syarat minimal yakni didukung oleh sedikitnya 6 kursi di DPRD.
Pasalnya, aturan mainnya untuk mengusung kandidat, pasangan calon kada di Bengkulu Utara, setidak-tidaknya didukung oleh 20 persen dari total jumlah kursi legislatif di daerah.
Politisi kawakan daerah dari PKS, Ir H Supriyanto, saat dibincangi soal peta politik Pilkada di Bengkulu Utara, menilai lumrah saat ini tengah dalam perburuan perahu.
BACA JUGA:Panwascam Pemilu jadi Panwascam Pilkada Diumumkan
BACA JUGA:Bursa Panwascam Pilkada 2024, Didominasi Wajah Lama. Ini Penyebabnya
Pasalnya, secara legal formal, regulasi mengatur untuk maju Pilkada, hanya dapat dilakukan oleh 2 cara.