RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dugaan korban batu bara di Teluk Sepang Bengkulu, makin hari kian parah.
Sebagaimana disampaikan dalam rilis siaran pers Kanopi Hijau Indonesia ke redaksi Radar Utara yang menerangkan bahkan pada 10 Mei 2024, salah seorang warga Teluk Sepang yakni Upik Lela (58), perempuan paruh baya yang tinggal di RT 14 Kelurahan Teluk Sepang.
Kembali dilarikan ke rumah sakit karena keluhan penyakit yang di deritanya dan mendapatkan tindakan medis.
Dalam proses penindakan secara medis ini, hasil pemeriksaan Upik Lela menyatakan bahwa dia didiagnosa menderita radang paru paru dan sakit yang diderita oleh Upik Lela ini, sudah dialami dan terjadi pada Agustus 2023 lalu.
BACA JUGA:Pola Pemerintah Cegat Joki CAT di Tes ASN 2024, Keluarga Peserta Bisa Cek Langsung
BACA JUGA:Awali Pembangunan, Pemdes Talang Jambu Titik Nol 4 Titik Jalan Usaha Tani 2024.
Pada 5 Agustus 2023 ini, Upik dilarikan ke Rumah Sakit DKT Bengkulu karena mengalami gejala sakit sesak nafas.
Dikisahkan dalam siaran pers Kanopi Hijau Indonesia ini, selanjutnya pada 8 November 2023, saat Posko Lentera melakukan pemeriksaan terhadap Upik Lela bersama 41 orang lainnya.
Dan hasilnya, dinyatakan mengalami penyakit gangguan pernapasan.
Puncak derita Upik lela terjadi pada 2 Mei 2024, dia kembali dilarikan ke Rumah Sakit Gading Medika.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, DP2KBP3A Canangkan Kampung KB di Mukomuko
BACA JUGA:Ini Alokasi Anggaran dan Kuota PIP Provinsi Jakarta
Berdasarkan pemeriksaan dokter, Upik Lela didiagnosa mengalami Dyspnea PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik). Salah satu penyebab penyakti ini adalah polusi udara akibat batubara.
"Saya tinggal tidak jauh dari stockpile batubara dan PLTU batubara. Sejak beroperasinya PLTU batubara lalu lintas kendaraan yang mengangkut batubara meningkat secara drastis," kata Upik Lela dikutip dari siaran pers ini, 10 Mei 2014 kemarin.
"Jalanan menjadi rusak dan penuh dengan debu pada saat kemarau dan berlumpur pada saat hujan. Awal sakitnya sendiri terjadi tidak lama setelah kejadian adanya stockpile yang terbakar," kisahnya.