Tradisi Wiwitan
Sosok Dewi Sri tidak bisa dipisahkan dari berbagai tradisi masyarakat Jawa.
BACA JUGA:Penyusunan Peraturan Desa Air Muring, Tim Kemenkumham Bengkulu Bakal Turun Gunung
BACA JUGA: Penanganan Darurat, Warga 3 Desa Gotong Royong Perbaiki Jalan Berlumpur
Sebut salah satunya adalah tradisi Wiwitan, yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebelum masa panen padi dilakukan.
Menurut kepercayaan, tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Tradisi Wiwitan diawali dengan memanjatkan doa, dan dilanjutkan memotong pada sebagai simbol siap panen.
Setelah itu, tradisi ini dilanjutkan dengan membagikan makanan yang telah dipersiapkan kepada seluruh masyarakat sekitar, lalu menyantapnya bersama.
BACA JUGA:Waspadai Penyakit Frambusia dan Filariasis
BACA JUGA: Air PDAM Mukomuko Sementara Berhenti Muncrat
Festival Jatiluwih
Kalau membahas Desa Jatiluwih, Bali, mungkin kita hanya akan mengingat keindahan Subak Jatiluwih yang dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2012.
Namun, ada satu lagi daya tarik dari Desa Jatiluwih, yakni Festival Jatiluwih.
Festival berbalut tradisi ini dilakukan dengan memadukan kebudayaan dan kesenian tradisional, seni pertunjukan, seni rupa, seni musik, hingga memamerkan produk-produk kreatif khas Jatiluwih.
Menurut kepercayaan, tradisi Jatiluwih dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur atas ketersediaan pangan di Bumi, terutama persedian padi.
BACA JUGA: Sabtu Ini Deadline Perpanjangan Pendaftaran PPS Pilkada 2024