Mengenal Tradisi Menjaga Bumi dari Berbagai Penjuru Nusantara

Sabtu 11 May 2024 - 18:43 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

BACA JUGA:Juara Umum MTQ Ke VI Tingkat Kabupaten Direbut Kecamatan Ipuh

Ngertakeun Bumi Lamba

Selain mengucap syukur atas persediaan pangan dan hasil panen, di Jawa Barat juga memiliki tradisi menjaga bumi yang masih dilakukan hingga saat ini. 

Tradisi tersebut dikenal sebagai tradisi Ngertakeun Bumi Lamba, atau upacara menjalankan pesan kasepuhan dengan menitipkan tiga gunung sebagai paku alam (diperlakukan sebagai tempat suci). 

Ketiga gunung tersebut adalah Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Wayang, dan Gunung Gede.

Konon, tradisi Ngertakeun Bumi Lamba merupakan manifestasi hubungan harmonis antara manusia dengan alam dan sang pencipta. 

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, PPSDM Migas Gelar Pelatihan Gratis

BACA JUGA:ICA Chef Expo 2024, Promosikan Kuliner Nusantara Mengandung B2SA

Hal ini senada dengan filosofi hidup masyarakat Sunda, Mulasara Buana atau memelihara alam semesta, sekaligus menjaga keseimbangan alam dari berbagai perilaku yang cenderung mengeksploitasi alam secara berlebihan. 

Paca Goya

Tradisi menjaga dan berterima kasih kepada bumi yang tidak kalah menarik adalah tradisi Paca Goya yang dilakukan masyarakat Kampung Kalaodi, Tidore. 

Dalam bahasa Tidore, Paca Goya diartikan sebagai tempat membersihkan keramat. 

Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa atas hasil panen yang melimpah.

BACA JUGA:Wajib Coba! Ini Manfaat Mandi Air Laut Pada Sore Hari Bagi Kesehatan

BACA JUGA:BPH Migas Ajak Masyarakat Awasi BBM Bersubsidi

Di samping itu, tradisi Paca Goya juga dilakukan sebagai pengingat warga Kalaodi untuk tidak merusak maupun mengeksploitasi alam secara berlebihan. 

Kategori :