BACA JUGA:Permudah Akses Warga, Pemdes Lubuk Sanai 3 Rabat Beton Jalan Lingkungan
BACA JUGA:Pasar Murah Solusi Cepat Atasi Inflasi di Mukomuko
Dikatakan Henopi, Bapang yang menjadi program pemerintah lewat Badan Pangan Nasional atau Bapanas ini, sebelumnya sudah disalurkan sampai dengan mendekati lebaran.
Hanya saja, terus dia lagi, dalam program ini, Bulog tidak lagi menjalankan fungsi sebagai penyalur, tapi lebih kepada penyedia barang. Pasalnya, Bapang, saat ini diselenggarakan pemerintah via PT Pos Indonesia, namun menggunakan Cadangan Beras Pemerintah atau CBP yang dipasok dari Bulog.
"Kerja sinergis lanjutannya atau penyaluran berikutnya, kita akan menunggu konfirmasi dari PT Pos," ungkapnya.
Kalau mencermati penyaluran bantuan pangan dengan bobot 10 kg untuk setiap penerimanya, total penyaluran yang menyebar pada 19 kecamatan di kabupaten ini,membutuhkan beras dengan kualifikasi medium sebanyak 360,6 ton.
BACA JUGA:TPTGR Mukomuko Segera Sidangkan Perkara Maven dan Ambulan Hilang
BACA JUGA:Bahaya!! Berikut 10 Smartphone Dengan Tingkat Radiasi Tinggi..
"Tapi untuk Bapang lanjutan, kita tetap menunggu konfirmasi resmi dari PT Pos," ujarnya.
Untuk diketahui, kabarnya, penyaluran Bapang yang akan dilakukan di bulan Mei ini, merupakan alokasi program bansos pangan periode April dan Mei. Sedangkan penyaluran sebelum lebaran kemarin, merupakan alokasi bantuan periode bulan sebelumnya.
Henopi menambahkan, dengan cadangan beras di gudangnya sebanyak 938 ton, masih dalam kondisi ideal dalam menyokong program bapang yang bakal Kembali digulirkan pemerintah via Kantor Pos.
Distribusi yang tengah berjalan dengan total 1.400-an ton, dikatakan Henopi, dilakukan via Gudang Bulog Kantor Wilayah atau kanwil Lampung, tepatnya via Gudang Campang Raya, Lampung.
BACA JUGA:Waspada!! Apabila Hp Anda Punya Tanda Seperti ini..
BACA JUGA:Ingin Berkurban? Ini Kriteria Hewan Kurban yang Baik & Sehat Sesuai Syariat
"Pendistribusiannya juga bertahap, karena kapasitas Gudang kita kan tidak lebih seribu ton dan saat ini pasokannya pun mendekati maksimal," ujarnya.
Adapun beras yang bakal dipasok ke daerah saat ini, merupakan hasil pengadaan beras yang kembali memilih membuka kran impor beras, lantaran ketidakmampuan hamparan sawah nasional dalam memasok kebutuhan domestik.