MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag kopi dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE, MAP menegaskan.
Salah satu solusi cepat untuk mengatasi inflasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hanya dengan digelarnya pasar murah di 15 wilayah kecamatan.
Menurut dia, pasar murah tersebut. Selain memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang murah. Juga untuk menstabilkan harga bahan pangan yang mahal.
"Kalau kita menggelar pasar murah. Maka para pedagang di sekitar lokasi pasar murah akan mikir dua kali menjual bahan pangan dengan harga yang mahal. Makanya, untuk mengatasi inflasi yang berimbas pada mahalnya harga kebutuhan pangan hanya dengan pasar murah," tegas Nurdiana.
BACA JUGA:TPTGR Mukomuko Segera Sidangkan Perkara Maven dan Ambulan Hilang
BACA JUGA:Di Ujung Kepemimpinan Sapuan-Wasri, Pejabat di Mukomuko Mulai Rontok
Ia juga menyatakan, untuk menggelar pasar murah di 15 wilayah kecamatan bukan hal yang mudah. Butuh tenaga dan biaya banyak.
Yang menjadi permasalahan sekarang ini, dukungan dana atau anggaran untuk mengeglar pasar murah tidak ada sama sekali.
Namun demikian, Nurdiana optimis. Jika semua pihak ikut bergerak, maka pasar murah bisa dilaksanakan.
Seperti Dinas Ketahanan Pangan melobi pihak Bulog menyediakan beras SPHP, Dinas Pertanian melobi kelompok tani menyediakan sayuran segar, cabai, bawang dan tanaman lainnya.
BACA JUGA:OPD di Mukomuko Harus Berlomba Susun Program Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Lingkungan Kumuh Picu Meledaknya Kasus DBD di Mukomuko
"Dan kami dari Disperindag bisa menggerakkan para pelaku UMK termasuk melobi pihak Bank Indonesia agar bisa mensuport kegiatan pasar murah di daerah ini," ujarnya.
Nurdiana menyampaikan, pasar murah untuk menekan inflasi di daerah ini harus segera digelar.
Jika tidak, sangat dikhawatirkan harga kebutuhan pangan bagi masyarakat akan terus meroket.