Wilayah pembangunan berbasis kawasan yang namanya sempat mahsyur, beberapa tahun silam dengan produksi ikan saban harinya hingga puluhan ton.
"Ini yang harus dijawab dan diambil langkah konkret oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Jangan cuma, ngeklaim-ngeklaim aja. Lihat kondisi petani saat ini. Sulit, saya pastikan," ujarnya, kesal.
"Saya pastikan, mereka yang masih nampak aktif, itu adalah pemain-pemain besar," ungkapnya.
Kepala Dinas Perikanan Bengkulu Utara, Sugimin, belum bisa dimintai komentar soal kasus yang mendera petani perikanan darat di daerah.
BACA JUGA:Oktober, Produk Tanpa Sertifikasi Halal Ditarik dari Pasaran
Dalam warta sebelumnya, Sugimin berujar langkah-langkah kebijakan oleh pemerintah daerah sudah dilakukan, salah satunya memberikan fasilitasi untuk jaminan keselamatan bagi nelayan.
Diketahui, Pemda BU mengalokasikan anggaran untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada nelayan, sebagai kelompok dengan klasifikasi profesi rentan.
Pantauan RU, alokasinya tahun ini pun akan berkurang penerimanya. (*)