MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ini peringatan penting bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Mukomuko.
Agar tidak lengah terhadap ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Karena penyakit ini bisa mengakibatkan pasien hilang kesadaran yang disebabkan oleh gangguan hati berat atau pendarahan otak akibat penurunan trombosit yang terlalu rendah.
"Meskipun penyakit ini dapat ditangani oleh tim medis. Namun kondisi pasien demam berdarah bisa menjadi lebih serius jika penderita kehilangan kesadaran," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo SKM, ketika dikonfirmasi Minggu, 5 Mei 2024.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Segera Kerjakan Proyek Penunjukkan Langsung dan Swakelola
BACA JUGA:Basmi Nyamuk DBD Terganjal Obat Fogging
Dibeberkan Bustam, jumlah kasus demam berdarah terhitung sejak bulan Januari tahun ini hingga April 2024, tercatat sebanyak 262 kasus.
Tingginya kasus penyakit demam berdarah di daerah ini. Pemerintah daerah pun menetapakan status kejadian luar biasa (KLB). Ia menjelaskan, penyakit demam berdarah.
Sekarang ini, terus menjadi ancaman serius di tengah masyarakat.
Terutama karena komplikasi yang dapat mengarah pada kondisi fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
BACA JUGA: Penyakit DBD di Mukomuko Pecah Telur, Diangka 227 Kasus
BACA JUGA: Nambah Lagi, Tercatat 85 Kasus DBD di Mukomuko, 2 Korban Meninggal
Pemerintah daerah kata Bustam, telah melakukan beberapa langkah untuk menekan kasus DBD.
Diantaranya dengan membentuk kelompok kerja operasional penanggulangan wabah demam berdarah.
"Kelompok kerja operasional ini dibentuk dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa. Kelompok inilah yang menjadi penggerak penanggulangan DBD," jelasnya.