Bila benar seperti yang disampaikan Menparekraf, bisa dipastikan terjadi peningkatan konsumsi, baik dalam belanja konsumen.
BACA JUGA:Mencermati Minat Dunia pada Makanan Laut Indonesia
BACA JUGA: ID Food Raih Penghargaan di Ajang Digital Technology Award 2024
Hal ini menciptakan peluang besar bagi pelaku usaha untuk meningkatkan penjualan mereka.
Demikian pula di sejumlah destinasi wisata. Pasalnya, libur Lebaran sering dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berlibur atau mudik.
Ini menyebabkan lonjakan dalam industri pariwisata, termasuk transportasi, akomodasi, dan sektor-sektor terkait lainnya.
Di sektor perhotelan misalnya, bisa dipastikan tingkat okupansi hotel dan restoran di sejumlah daerah juga diprediksi naik antara 80 bahkan hingga mencapai 100 persen.
BACA JUGA:Transisi Energi Indonesia Perlu Libatkan Peran Anak Muda
BACA JUGA:Layanan Telekomunikasi Tetap Asyik selama Mudik
Rata-rata lama tinggal antara satu sampai dua malam. Sedangkan, wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai empat malam.
Di sisi lain, aktivitas ekonomi lokal pun meningkat. Lebaran juga memberikan dampak positif pada ekonomi daerah, terutama di kota-kota besar. Aktivitas ekonomi terjadi peningkatan sehubungan dengan persiapan dan perayaan lebaran.
Peluang dan Tantangan
Tak dipungkiri, periode Lebaran adalah waktu yang tepat bagi pelaku usaha untuk mengoptimalkan penjualan mereka dengan menawarkan promosi khusus, paket liburan, atau produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen selama musim tersebut. Namun, adanya lonjakan permintaan selama Lebaran sering kali menyebabkan tantangan dalam pasokan dan distribusi barang-barang, terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat produksi.
BACA JUGA: PMI Manufaktur Indonesia Konsisten Ekspansi 31 Bulan Berturut-turut
BACA JUGA:Menkop UKM Dukung Perkembangan Serat Rami Dongkrak Industri Tekstil Nasional
Di sisi konsumen, Lebaran juga dapat menjadi periode di mana pengeluaran meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengelola keuangan mereka dengan bijak agar tidak terjebak dalam hutang atau masalah keuangan lainnya setelah Lebaran.