RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Perayaan Idulfitri atau Lebaran menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia.
Tidak hanya dalam konteks keagamaan, melainkan juga memberikan dampak signifikan pada perekonomian negara.
Setiap tahun, jelang dan selama periode Lebaran, terjadi perubahan besar dalam pola konsumsi, distribusi, dan produksi, yang mempengaruhi berbagai sektor ekonomi.
Bayangkan, mengutip pernyataan Menparekraf Sandiaga Uno, pergerakan orang selama libur lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang.
BACA JUGA:Kinerja Terbaik Industri Manufaktur selama 2,5 Tahun
BACA JUGA: Ini Bentuk Dukungan Pemerintah terhadap Petani
Angka ini meningkat dibandingkan pada masa Lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang.
Menurut Sandiaga, adanya pergerakan masyarakat sebanyak itu untuk menyambut momen Idulfitri 1445 Hijriah tentu sangat membantu ekonomi daerah dan ekonomi masyarakat, termasuk destinasi wisata daerah.
Momen Lebaran juga memberikan dampak yang besar terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk pelaku UMKM juga desa wisata dalam mendorong peningkatan ekonomi dan terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja.
Kondisi itu juga ditunjang dengan adanya libur cuti bersama yang lebih panjang dibandingkan 2023, serta kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur Lebaran 2024.
BACA JUGA:Porsi Energi Terbarukan Semakin Besar
BACA JUGA:Infrastruktur Angkutan Udara Siap Sambut Arus Mudik
Berkaitan dengan ekonomi, Kemenparekraf telah melakukan kajian yang memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menparekraf Sandi pun memprediksi bisa mencapai Rp276,11 triliun.
"Tapi ini naiknya hampir 50 persen (proyeksi pergerakan masyarakat) dibandingkan tahun lalu. Jadi saya memprediksi angka (perputaran ekonomi) yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar Rp350 triliun sampai Rp400 triliun," kata Sandiaga.