Kejar Jadwal Terakhir Operasi Pabrik, Disbun Japri Perusahaan

Senin 01 Apr 2024 - 21:00 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

BACA JUGA:35.000 Bibit Sawit Konversi, Dihargai Hingga Rp45 Ribu/Batang. Ini Penjelasan Disbun

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional atau DJPN Kementerian Perdagangan, menyampaikan jujugan produk turunan kepala itu, setidaknya diminati oleh tujuh negara. 

"kali ini akan membahas tentang peluang ekspor salah satu produk turunan kelapa yakni kelapa parut kering atau desiccated coconut! Ternyata produk kelapa parut kering ini untuk pasar dunia banyak peminatnya lho!" DJPN mengabarkan. 

DJPN sendiri, merupakan satuan fungsi dengan segmentasi yang berfokus pada mencermati potensi alur dagang dari dan menuju Indonesia yang dapat dimanfaatkan masyarakat. 

Bagian dari Kemendag ini, memiliki fungsi diantaranya memberikan panduan ekspor, pendampingan ekspor termasuk memberikan pendidikan dan pelatihan. 

BACA JUGA: Musim Trek, Harga Sawit Masih di Atas Rp2.000/Kg

BACA JUGA:Kuota 2.000 Hektar Program Replanting, Tanaman Karet ke Sawit Juga Bisa?

Selanjut manajemen promosi ekspor sampai dengan mencari buyer-buyer internasional atau pembeli di luar negeri, yang kemudian ditransmisikan kepada masyarakat atau pengusaha di Indonesia. 

"Indonesia berada di posisi 2 teratas sebagai negara penghasil kepala terbesar di dunia. Peluang menjanjikan produk turunan kepala menjadi potensial. Salah satunya kelapa parut kering," beber Kemendag lewat laman resminya@djpn.kemendag.

Kebutuhan kelapa parut kering sendiri, digunakan perusahaan di luar negeri sana untuk kebutuhan produk-produk makanan sampai dengan kosmetik. 

Ekspor kepala parut kering atau desiccated coconut sendiri, kata laman itu, mencapai USD 149,38 juta. 

BACA JUGA:Harga TBS Ditetapkan Naik, Produksi Kelapa Sawit Petani Rendah

BACA JUGA: Hindari Cap Ilegal, Pengusaha Ram Sawit Diminta Urus Izin

Lima tahun terakhir, negara-negara potensial jujugan ekspor Indonesia itu ditengarai mengalami peningkatan kebutuhan yang dapat menjadi momentum apik. 

"Adapun negara yang membutuhkan produk ini diantaranya adalah Tiongkok, Turki, Uni Emirat Arab, Rusia, Singapura, Jerman hingga Brazil," pungkasnya. 

Ingin mengetahui harga beli sawit Senin, 1 April 2024 

Kategori :